Warga Kepulauan Talaud Panik, Listrik Mati, Sinyal Sulit, Tiba-tiba Gempa Kuat 7,1 M

21 Januari 2021, 22:49 WIB
Gempa berkekuatan 7,1 M mengguncang di perairan daerah Talaud, Sulawesi Utara. /Twitter/@infoBMKG./

KENDALKU – Warga di Kepulauan Talaud merasakan guncangan kuat dari gempa pada magnitudo 7,1 berada 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara Kamis 21 Januari 2021 sekitar pukul 19.23 WIB.

Pada saat gempa terjadi, kondisi Kepulauan Talaud dalam kondisi listrik mati tanpa penerangan dan sinyal komunikasi sulit.

BMKG melaporkan jika guncangan kuat di Kepulauan Talaud masih dimonitor untuk desa-desa yang teridentifkasi merasakan gempa.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik. Saat gempa, warga sempat panik.

Baca Juga: Ganjar Bakal Bagi-bagi Dana Rasionalisasi Rp 1 Triliun Sambut PPKM Jilid 2 di Jateng

Namun hingga kini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 km tersebut.

Informasi yang diterima BNPB menyebutkan kondisi di Kepulauan Talaud sekarang ini tidak ada penerangan atau lampu mati serta komunikasi juga agak sulit.

Sementara itu, dilihat dari peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI,  Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.

Skala IV MMI mendeskripsikan bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Baca Juga: Gempa 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Terasa di Manado, Gorontalo Hingga Ternate

Berdasarkan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam rilisnya (21/1), hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Sebelumnya, BMKG menginformasikan parameter gempa dengan M7,1 dan berpusat pada 134 km timur laut Melonguane serta kedalaman 154 km.

Lebih lanjut, Prayitno mengatakan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan pemutakhiran gempa M7,0 dan pusat gempa berada di laut atau 132 km arah timur laut Kota Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

“Hingga hari Kamis, 21 Januari 2021, pukul 19.39 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujar Prayitno dalam rilisnya.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Januari 2021: Andin Teguh Prinsipnya, Angga Mimpi Ketemu Roy

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault),” jelas Prayitno. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler