Vaksin Sinovac Tiba di Jateng, Hoaks Langsung Beredar

5 Januari 2021, 05:00 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengecek kedatangan 62.560 dosis vaksin Covid-19 di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji Semarang /

KENDALKU – Sesaat setelah vaksin Sinovac tiba di Jawa Tengah (Jateng), hoaks tentang vaksin langsung beredar di tengah-tengah masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat tidak perlu mengikuti hoaks vaksin Sinovac yang beredar.

Masyarkat juga diminta Ganjar Pranowo untuk tidak ikut menyebarkan hoaks vaksin Sinovac tersebut.

Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat bisa bertanya pada dirinya dan pemerintah jika ingin mendapatkan informasi resmi mengenai vaksin Sinovac.

Baca Juga: BST Kemensos Rp300 Ribu di Jateng Cair, Ganjar Minta Uangnya Jangan Buat Beli Rokok

“Terkait dengan vaksin, sudah ikuti saja ketentuan dari pemerintah. Bahkan tadi kita dengan DPRD lagi bicara, bahkan juga dengan Majelis Ulama Indonesia. Malah yang menarik dari MUI Jateng, itu meminta tolong dong para kiai diprioritaskan,” ucap Ganjar Pranowo, Senin 4 Januari 2021.

Cerita tersebut, menurut Ganjar, adalah bukti bahwa hoaks-hoaks yang berkaitan dengan vaksin virus corona tidak benar. Ganjar pun meminta agar masyarakat tak mengindahkan hoaks tersebut.

“Sehingga cerita-cerita hoaks yang beredar, jangan ikut, cuek aja, jangan didengerin,” tegas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Diduga Eks Personel Trio Macan Jadi Korban Kecelakaan Karambol Dahsyat Tol Semarang-Solo

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Pertama Jateng Sasar 31.255 Nakes, Dua Kali Vaksin, Paling Banyak Kota Semarang

Di sisi lain, Ganjar menjelaskan, tidak semuanya bisa langsung mendapatkan vaksin.

Menurutnya, sudah ada urutan-urutan serta prioritas penerima vaksin. Yakni yang pertama untuk tenaga medis.

“Dan tidak setiap orang hari ini bisa divaksin, karena itu untuk pelayanan tenaga medis lebih dulu prioritasnya, yang kedua itu ada batasan umurnya juga sehingga ini tidak serta merta karena jumlah di awalnya masih terbatas,” jelas Ganjar Pranowo.

Dari fakta tersebut, Ganjar kembali menegaskan agar masyarakat tidak percaya pada hoaks. Jika menemukan ajakan-ajakan atau berita meragukan, Ganjar meminta masyarakat bertanya pada pemerintah.

Baca Juga: Komnas HAM Akui Sudah Tahu Kronologi Penembakan 6 Laskar FPI, Diumumkan Pekan Ini

Baca Juga: 10 Tanda-tanda Mantan Merindukanmu: Komentar di Media Sosial hingga Datang Menemui Tiba-tiba

“Jadi masyarakat jangan mempercayai hoaks, bisa bertanya kepada pemerintah. Lebih baik tanya pada kita, pada pemerintah karena semua itu ada ketentuannya,,” tandas Ganjar. ***

Editor: Ade Lukmono

Tags

Terkini

Terpopuler