Skenario Pilpres Megawati Sandingkan Puan Maharani dan Prabowo, Refly Harun: Cocok

30 November 2020, 12:15 WIB
Skenario Megawati di Pilpres 2024, Akan duetkan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani? /Jurnal Presisi/Kolase Foto DPR.go.id dan Instagram.com/prabowo

KENDALKU - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) dan Partai Gerindra Cocok maju bersama dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dalam Pilpres mendatang, Partai Gerindra masih mengunggulkan Prabowo Subianto untuk maju Pilpres.

Namun, di tubuh PDI P, masih ada kemungkinan yang akan maju adalah Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.

"Semuanya kan punya kendaraan politik, yang membedakan adalah kalau Gerindra sudah pasti Prabowo, tapi PDI P belum tentu Ganjar pranowo, tergantung bagaimana posisi terakhir PDIP dan Ganjar, apakah Ganjar masih pantas menjadi Capres nanti apakah beliau harus mengalah dengan Puan misalnya," ucapnya.

Baca Juga: PKS Luncurkan Logo Baru, Lebih Segar dan Kekinian

Menurutnya, sangat dimungkinkan apabila Megawati menunjuk Puan Maharani dan dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

Artikel ini sudah terbit di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Tersiar Kabar Megawati Punya Skenario Lain di Pilpres 2024, Refly: Gerindra dan PDIP Memang Cocok

"Ada skenario Megawati barangkali tidak akan memajukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden tetapi memasangkan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto, dan itu jika dilihat dari spektrum politik arusnya sama mereka sebenarnya," ucapnya.

Refly menilai kedua partai tersebut, Gerindra dan PDIP memiliki pemikiran yang sejenis dan memang cocok jika Puan dan Prabowo dipasangkan.

Baca Juga: Politisi Nasdem Minta Pemerintah Kerahkan Densus 88 Antiteror ke Sigi

"Sama-sama kiri luar, sama-sama partai nasionalis yang tidak pro pasar, yang cenderung nasionalistik, jadi kerja sama itu sudah terjalin di tahun 2009 sesungguhnya, dan sekarang mereka bersatu lagi dalam kabinet, jadi tidak ada konflik ideologis antara gerindra dan PDIP sesungguhnya," tuturnya.

Tapi yang menjadi masalah, menurut Refly adalah siapakah yang akan menjadi number one-nya, capres dan cawapresnya.

"Kalau nanti Ganjar ternyata elektabilitasnya seperti Presiden Jokowi kemarin nomor ,1 mungkin saja Megawati akhirnya mengalah dan menyerah membiarkan Ganjar menjadi calon presiden dan bisa jadi berhadapan dengan Prabowo lagi," ucapnya.

Baca Juga: Demokrat Berniat Singkirkan dan Jadi Pengganti Risma di Surabaya

"Kalau nanti Ganjar ternyata elektabilitasnya seperti Presiden Jokowi kemarin nomor ,1 mungkin saja Megawati akhirnya mengalah dan menyerah membiarkan Ganjar menjadi calon presiden dan bisa jadi berhadapan dengan Prabowo lagi," ucapnya. ***

(Ghiffary Zaka/ Pikiran Rakyat Bekasi)

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler