Sehingga jika ada sesuatu selain telah memenuhi terlebih dahulu maka kecintaan kepada Allah tidak akan pernah masuk ke dalam hatinya.
Kedua, kesempurnaan Ma’rifat. Perumpamaan bagi yang pertama adalah sama degan seperti orang yang membersihkan lahan dari dedurian dan rerumputan.
Sedangkan yang kedua sama dengan menyemaikan biji di lahan tersebut. Maka akan tumbuhlah kembang biji itu pohon ma’rifat yaitu kalimat yang thayyibah (Baik) .
Dalam proses menuju kemakrifatan dalam kitab Ihaya Al-Ulumudin disebutkan salah satunya yaitu selalu menjaga kesucian hati atau jiwa yang dapat mengotorinya.
Orang yang hati dan jiwanya selalu suci maka orang tersebut akan mengisi dengan ibadah yang berhubungan kepada Allah seperti Zikir ataupun ibadah kepada sesama manusia seperti tolong menolong dalam kebaikan.
Itulah artikel 2 rahasia cara mendekatkan diri kepada Allah yang di ungkapkan oleh Imam Al-Ghazali.***