"Bekerja dengan UPNVY akan lebih mengembangkan hubungan baik dalam bidang publikasi ilmiah dan peningkatan kualitas pendidikan. Diharapkan (kerja sama, red) akan terus berlanjut," imbuhnya dalam seminar yang dihadiri lebih dari 450 partisipan dari UPNVY dan TSU.
Seminar internasional yang dimoderatori First Secretary KBRI di Moskow, Hosea RB Manurung ini menghadirkan lima pembicara, tiga dari FISIP UPNVY dan dua dari TSU.
Pembicara pertama Vladimir Rumyantsev, Ketua Studi Asia TSU memaparkan Indonesia selalu berpartisipasi aktif dalam pertemuan negara dan memiliki banyak peran dalam permasalahan dunia.
"Indonesia mampu menjadi leader ASEAN. Ini dibuktikan dengan perannya dalam isu Myanmar," terang dia.
Pembicara kedua, Ludiro Madu, S.IP., M.Si dari Jurusan Hubungan Internasional UPNVY mengungkapkan tentang konsep diplomasi people to people antara Indonesia dan Rusia.
Baca Juga: 5 Trik Ampuh Menguatkan Sinyal HP Android Tanpa Aplikasi, Salah Satunya Ditempelkan di Jendela Kaca
Menurutnya, konsep ini utamanya cukup relevan di masa pandemi Covid-19 dengam keterbatasan mobilitas.
"Melalui pekerja dan pelajar yang sedang berada di rusia , mereka menjadi agen untuk melakukan hubungan diplomasi Indonesia," kata Ludiro.
Selanjutnya, pembicara ketiga Sauptika Kancana, S.S., M.Si. dari Jurusan Administrasi Bisnis UPNVY mengungkapkan untuk mengembangkan pemasaran produk baik Indonesia maupun Rusia yang perlu berkolaborasi membuat rancangan produk yang memang didasarkan sesuai kebutuhan pasar kedua negara.