KENDALKU – Berikut ini daftar kerugian yang akan diderita Myanmar jika kudeta tidak segera dihentikan, mulai dari sanksi AS hingga bantuan Covid-19 akan lenyap.
Militer Myanmar telah melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah dan menahan sejumlah tokoh partai NLD seperti Aung San Suu Kyi hingga Presiden Win Myint.
Presiden AS Joe Biden telah mengancam militer Myanmar dengan sanksi ekonomi AS, sementara bantuan Covid-19 untuk negara miskin juga terancam akan dihentikan jika kudeta tidak dihentikan.
Baca Juga: Tempat Wisata, Toko dan Mal di Kendal Akan Tutup Selama Jateng di Rumah Saja 6 dan 7 Februari 2021
Ini Kerugian Myanmar Jika Tidak Hentikan Kudeta, Sanksi AS Hingga Bantuan Covid-19 Dihentikan
Kudeta yang terjadi pada Senin awal bulan Februari menjadi pukulan besar bagi Myanmar yang tengah berproses menuju negara demokrasi dengan penduduk sebanyak 54 juta orang.
Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, utusan Myanmar Christine Schraner Burgener meminta Dewan Keamanan untuk mengumpulkan dukungan bagi keberlangsungan demokrasi di Myanmar.
Dewan sedang merundingkan kemungkinan pernyataan yang akan mengutuk kudeta tersebut, menyerukan militer untuk menghormati aturan hukum dan hak asasi manusia, dan segera membebaskan mereka yang ditahan secara tidak sah, kata para diplomat.