Trump Berdoa Untuk Pemerintahan Biden, Tapi Tolak Ucapan Selamat

- 20 Januari 2021, 21:06 WIB
Donald Trump pamit dari Gedung Putih dan Joe Biden akan segera dilantik menjadi Presiden AS ke-46.
Donald Trump pamit dari Gedung Putih dan Joe Biden akan segera dilantik menjadi Presiden AS ke-46. /Antara/

KENDALKU - Presiden AS Donald Trump akhirnya mau memberikan pidato kenegaraan perpisahan dalam agenda peralihan kekuasaan saat pelantikan presiden AS terpilih Joe Biden.

Dalam pidato perpisahan, Trump berdoa untuk pemerintahan baru Presiden terpilih Joe Biden.

Tetapi menolak untuk mengakui nama penggantinya dari Partai Demokrat.

Trump juga menolak untuk menawarkan konsesi penuh kepada Biden, yang memenangkan pemilihan umum pada 3 November dengan 306 suara dari suara elektoral dibandingkan dengan Trump yang mendapatkan suara 232.

Baca Juga:   Link Live Streaming Hari Terakhir Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih

"Minggu ini, kami meresmikan pemerintahan baru dan berdoa untuk keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika," kata presiden Republik dalam pernyataan video tersebut, mengutip Antara dari Reuters, Rabu 20 Januari 2021.

"Kami menyampaikan harapan terbaik kami, dan kami juga ingin mereka beruntung," ujar Trump.

Trump berkampanye dengan janji untuk "Membuat Amerika Hebat Lagi" tetapi meninggalkan AS dengan hampir 400.000 orang meninggal karena virus corona, ekonomi yang berjuang dari pandemi, dan hubungan tegang dengan sekutu utama AS.

"Bahaya terbesar yang kita hadapi adalah hilangnya kepercayaan pada diri kita sendiri, hilangnya kepercayaan pada kebesaran nasional kita," kata Trump. "Amerika bukanlah bangsa berjiwa pemalu yang perlu dilindungi dan dilindungi dari orang-orang yang tidak kita setujui."

Baca Juga: Ganjar Sudah Cek dan Kantongi Nama 285 Nakes Tak Hadir Vaksinasi Serentak

Trump telah bersembunyi di Gedung Putih selama minggu-minggu terakhir masa jabatannya, terguncang setelah kerusuhan oleh para pendukungnya di Capitol yang menewaskan lima orang, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol.

Dalam pidato yang direkam, Trump berusaha menyoroti aspek kepresidenannya yang dia banggakan.

"Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan di sini, dan lebih banyak lagi," katanya. "Saya menjalani pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, pilihan yang paling sulit karena itulah yang Anda pilih untuk saya lakukan. "

Trump mencatat kesepakatan perdamaian Timur Tengah yang ditengahi oleh pemerintahannya dan memuji agenda kebijakan luar negerinya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 Januari 2021: Bisakah Al Temukan Pembunuh Roy Bukan Andin

"Kami merevitalisasi aliansi kami dan mengumpulkan negara-negara di dunia untuk melawan China tidak seperti sebelumnya," katanya.

"Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru."

"Semua orang Amerika ngeri dengan serangan di Capitol. Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kami hargai sebagai orang Amerika. Itu tidak pernah bisa ditolerir," katanya.

"Sekarang, saat saya bersiap untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada  Rabu siang , saya ingin Anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai," kata Trump.

Baca Juga: Siap Berlutut Agar Gisel Tak Dipenjara, Wijin: Saya Sayang Dia, Saya Maafkan Dia

"Saya pergi dari tempat yang megah ini dengan hati yang setia dan gembira serta semangat optimistis, dan keyakinan tertinggi bahwa yang terbaik masih akan datang untuk negara kita dan untuk anak-anak kita," ucap Trump. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x