Presiden Jerman Sebut Rusia Diambang Kehancuran di Bawah Putin Meski Kini Jerman Butuh Gas Rusia

7 April 2022, 21:00 WIB
Presiden Jerman Sebut Rusia Diambang Kehancuran di Bawah Putin Meski Kini Jerman Butuh Gas Rusia /Reuters//Ints Kalnins/File Photo/

KENDALKU – Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier mengungkapkan penyesalannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Penyesalan Frank Walter Steinmeier terkait dengan kerja sama yang dilakukannya bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kerja sama yang dilakukan Jerman dengan Rusia adalah proyek gas Stream 2.

Proyek gas Stream 2 adalah proyek jalur  pipa gas alam antara Rusia dan Jerman.

Baca Juga: Rusia Alihkan Fokus pada Pembebasan Donbas Setelah Misi Pertama di Ukraina Selesai

Padahal sebelumnya, Presiden Jerman telah menjalin hubungan baik dengan Rusia.

Juga mendukung secara penuh hingga bertahun-tahun terkait dengan pipa gas Stream 2.

Frank-Walter Steinmeier juga mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kesalahan.

"Keputusan saya pada Nord Stream 2 jelas merupakan kesalahan,” ujar Presiden Jerman dikutip dari Reuters.

“Kami berpegang teguh menjadi penghubung (Barat dan Rusia),”

“Namun, saat ini tidak lagi dipercayai Rusia,” 

Jerman juga sebelumnya sudah diperingatkan oleh negara Eropa Timur, termasuk Ukraina untuk tidak melanjytkan pembuatan pipa gas Stream 2 tersebut.

Baca Juga: Presiden Rusia, Vladimir Putin Bakal Hadiri KTT G20 di Bali, Dubes Rusia: Dia Ingin Datang

“Padahal kami telah diperingatkan oleh mitra lain kepada kami," kata Steinmeier.

Dampak dari Nord Stream 2 tersebut juga dianggap telah merugikan Jerman

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

"Kami gagal membangun rumah Eropa bersama,” ujar Presiden Jerman.

“Saya tidak percaya Vladimir Putin akan menerima kehancuran total ekonomi, politik, dan moral negaranya demi kegilaan kekaisarannya," sambungnya.

Sebelumnya, penghentan pipa gas sepanjang 1.222 kilometer diumumkan Kanselir Jerman, Olaf Scholz.

Jerman mengambil sikap tersebut setelah Rusia mengakui pemberontak separatis di wilayah timur Ukraina yakni Donbas dan Lugansk.

Walaupun proyek pipa Nord Stream 2 telah selesai, namun sampai saat ini pipa tersebut belum dialiri gas dari Rusia.

Selain itu, Jerman juga diketahui menjadi salah satu negara yang sudah sangat lama mendukung pemulihan hubungan Barat dengan Rusia.

Namun, usai perang yang dilakukan Rusia ke Ukraina Frank Walter Steinmeier mengatakan dirinya dan yang lainnya harus mempertimbangkan dan memperhitungkan secara jujur.

Terkait dengan apa yang salah dan penyebab tindakan tersebut terjadi.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler