KENDALKU - penelitian terbaru menemukan bahwa perubahan iklim telah merusak sebagian besar terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Habitat terumbu karang telah berkurang sebanyak setengahnya sejak 1950an dikarenakan perubahan iklim, penangkapan ikan berlebih, polusi, dan ulah manusia lainnya.
Para peneliti yang dipimpin oleh University of British Columbia melakukan tinjauan berskala global pertama terhadap masalah terumbu karang ini.
Baca Juga: Ilmuwan Mengklaim Menemukan Molekul Organik di Luar Angkasa, Mungkinkah itu Alien?
Terumbu karang memberi banyak manfaat kepada manusia, namun para peneliti menemukan hilangnya terumbu karang juga menyebabkan masalah yang serius terhadap ekosistem.
Dilansir Kendalku dari Daily Mail, para peneliti memperingatkan jika hal ini terus berlanjut, hilangnya habitat terumbu karang bisa mengancam kesejahteraan dan perkembangaan di daerah pesisir yang memang bergantung kepada terumbu karang.
Tyler Eddy dari Memorial University of Newfoundland mengatakan dampak dari perubahan iklim terhadap terumbu karang.
“Terumbu karang dikenal sebagai habitat dari keanekaragaman hayati yang penting dan sangat sensitif terhadap perubahan iklim, dikarenakan gelombang panas di laut dapat menyebabkan peristiwa pemutihan”. Kata Eddy.
Baca Juga: Phoebe Waller-Bridge Bisa Gantikan Harrison Ford Sebagai Indiana Jones
Eddy juga menambahkan terumbu karang menyediakan jasa ekosistem yang penting bagi umat manusia melalui perikanan, peluang ekonomi, dan perlindungan dari badai.
Dalam penelitiannya, Eddy dan timnya melakukan analisis global terhadap terumbu karang dengan mempertimbangkan tingkat cakupan terumbu karang, keanekaragamaman hayati yang terkait dan penangkapan ikan.
Mereka juga melihat perbedaan penangkapan ikan diseluruh jaring makanan, juga konsumsi makanan laut oleh masyarakat pesisir.
Data yang diambil untuk penelitian ini bersumber dari survei terumbu karang, penilaian keanekaragaman hayati dan statistik perikanan.
Menurut William Cheug dari University of British Columbia, kemampuan terumbu karang untuk memberikan layanan ekosistem telah berurang setengahnya secara global.
Dia juga menambahkan penelitian yang mereka lakukan ini mengungkap pentingnya kontribusi manusia untuk ikut mengelola terumbu karang dalam skala global dan membantu masyarakat yang bergantung pada terumbu karang.
Tim peneliti juga menemukan bahwa penangkapan ikan di terumbu karang telah mencapai puncaknya sekitar dua dekade yang lalu, meskipun sekarang cenderung menurun.
Dampak dari degradasi terumbu karang sudah terbukti melalui dampak yang dialami oleh sektor komersial dan pariwisata di Indonesia, Karibia, dan Pasifik Selatan.
Demikian artikel mengenai Peneliti Menemukan Bahwa Perubahan Iklim Telah Merusak Sebagian Besar Terumbu Karang.***