Network
KENDALKU - Jika ada 11 hal ini pada dirimu, bisa jadi kamu lebih cerdas dari apa yang kamu pikirkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu arti dari kata cerdas ialah tajam pikiran.
Seseorang yang memiliki kercerdasan cenderung menjadikan teori hanyalah faktor pendukung dan lebih terpaku pada pemahaman konsep. Menjadikan logika sebagai senjata utama dalam pemikirannya.
Orang cerdas biasanya mampu menguasai beberapa bidang tertentu dan tidak hanya menguasai satu materi yang itu-itu saja.
Baca Juga: Sering Merasa Stres? Ini 10 Cara Instan Meredakan Stres Berdasarkan Penelitian
Mendefinisikan kecerdasan, serta jenius, mungkin tidaklah jelas, tetapi secara keseluruhan, kebanyakan orang setuju bahwa orang cerdas memiliki tingkat pemikiran yang tinggi. Anda mungkin salah satunya jika hal-hal berikut ini ada pada diri Anda:
Anak tertua
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Resources menunjukkan bahwa anak sulung mungkin memiliki “mental edge” dibandingkan adik-adiknya karena anak sulung cenderung memiliki Intelligence Quotients (IQ) yang lebih tinggi.
Menurut peneliti, ini karena orang tua sering memberikan lebih banyak stimulasi mental kepada anak sulung, memberikan asi dan mengambil lebih sedikit risiko seperti minum-minuman alkohol dan merokok selama kehamilan pertama.
Jadi, anak tertua yang cerdas tidak selalu merupakan hasil dari genetika.
Sering merasa cemas
Penelitian di jurnal Intelligence menunjukkan bahwa orang yang cerdas atau orang dengan IQ lebih tinggi, lebih banyak di diagnosis memiliki gangguan mood dan kecemasan daripada orang yang memiliki IQ rata-rata.
Baca Juga: Apa Arti Sat Set Sat Set Mase dalam Bahasa Gaul yang Viral di TikTok
Dr. Ho menjelaskan bahwa hal tersebut bisa jadi karena orang cerdas sering kali terlalu memikirkan segalanya, karena mereka berusaha mencapai kesempurnaan.
Tingkat refleksi diri yang tinggi ini, ditambah kepribadian yang lebih neurotik, terkait dengan risiko yang lebih tinggi.
Olahragawan
Banyak orang yang cerdas aktif secara fisik.
Menurut Rahul Jandial MD, PhD, penulis Neurofitness, dan ahli bedah otak dan ahli saraf di City of Hope di Los Angeles, “Ada bukti jelas yang menunjukkan aktivitas fisik mempertajam pikiran dan memungkinkan koneksi unik dalam konsep dan pemikiran,” kata Dr. Jandial.
Peningkatan fungsi otak ini karena semua jenis stres memasok neuron dengan lebih banyak darah, sehingga mereka dapat tumbuh, terhubung, dan meningkatkan otak.
Sering Begadang
Sebuah studi dari London School of Economics and Political Science menunjukkan bahwa orang yang cenderung tidur lebih lambat memiliki IQ yang lebih tinggi.
Dr. Franssen menambahkan bahwa bekerja lembur atau di luar jam kerja biasanya memungkinkan lebih banyak inovasi dan pemikiran kreatif karena lebih sedikit interupsi atau tuntutan dan ekspektasi yang berbeda.
"Seorang jenius mungkin memilih untuk bekerja pada jam-jam tengah malam untuk meningkatkan pemikiran kreatif," katanya.
Mudah beradaptasi
Beradaptasi berarti memiliki kecerdasan dan kesadaran untuk melihat segala sesuatu dari perspektif yang baru.
Menurut Dr. Jandial. “Itu berarti bisa melihat koneksi atau solusi yang tidak bisa dilihat orang lain,” katanya.
Masalah dan tantangan baru membutuhkan solusi yang baru, sesuatu yang nyaman bagi orang yang cerdas, tambah Dr. Ho.
Psikolog juga mengatakan adaptasi membutuhkan proses kognitif lain juga, seperti penalaran, persepsi, pemecahan masalah, dan memori.
Memiliki selera humor “dark jokes”
Jika Anda tertarik dengan lelucon "dark jokes", Anda mungkin cerdas.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Processing, reaksi terhadap humor gelap atau “dark jokes” dapat menunjukkan kecerdasan Anda.
Para psikolog mendefinisikan humor gelap sebagai, "humor yang memperlakukan subjek jahat seperti kematian, penyakit, cacat, atau peperangan dengan hiburan pahit dan menyajikan topik yang tragis, menyedihkan, atau tidak wajar dalam istilah lucu."
Penggemar lelucon ini mungkin memiliki IQ lebih tinggi dengan sedikit agresi.
Para peneliti mengklaim memproses lelucon humor gelap membuat otak lebih bekerja.
Mengambil les musik saat masih anak-anak
Sebuah studi tahun 2018 dalam jurnal Frontiers in Neuroscience menemukan bahwa anak-anak yang mengambil pelajaran musik setelah diuji melalui kuis, memiliki hasil lebih tinggi untuk kecerdasan verbal dan perencanaan.
Mudah menghakimi
Menjadi seseorang yang mudah menghakimi bukanlah sifat yang baik untuk dimiliki, tetapi sebuah penelitian di Journal of Experimental Psychology: General menunjukkan bahwa orang cerdas mungkin lebih rentan terhadap stereotip berkat kemampuan mereka untuk mendeteksi pola.
Berantakan
Kreativitas dianggap sebagai ciri kebanyakan orang yang cerdas.
Menurut Arif Dalvi, MD, MBA, dari Palm Beach Neuroscience Institute. Jika Anda berantakan, ini bisa menjadi tanda kecerdasan kreatif.
Sebuah studi dari University of Minnesota meminta peserta untuk bermain bola pingpong dengan cara berbeda. Ke-24 orang dengan kamar yang rapi memiliki respon yang kurang kreatif dibandingkan dengan mereka yang memiliki kamar yang lebih berantakan.
Memakai kacamata
Orang cerdas lebih cenderung memiliki gen penglihatan yang buruk.
Menurut sebuah penelitian dari University of Edinburgh, orang yang lebih cerdas, 30 persen lebih mungkin memiliki gen yang menunjukkan bahwa mereka membutuhkan kacamata.
Lebih suka “me time”
Peneliti dari Singapore Management University dan London School of Economics meminta 15.000 orang berusia antara 18 hingga 28 tahun untuk mengikuti survei dan tes IQ.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang sangat cerdas kurang bahagia dengan kehidupan mereka dan menjauhi kehidupan sosial dan menghabiskan waktu dengan sendiri atau me time.***
