Baca Juga: KLIK eform.bri.co.id/bpum Cara Daftar dan Cek Online BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta
Engkau dan aku telah disatukan dalam bingkai sila keberagaman,
sehingga kita begitu berwarna.
Kita berhasil meluluhkan mata hati bangsa lain, hingga akhirnya mereka berkata, “Indonesia indah!”
Kita telah menerima restu berketuhanan yang Maha Esa
Juga berkat menuntut nilai untuk berbagi syukur, dengan rasa peduli yang tak terukur.
Nilai itu ada dalam nilai yang kita sebutnya, Pancasila.
Namun, Pancasila dengan nilainya pudar saja ditelan tahun-tahun setelahnya?
Benarkah mengagungkan Tuhan tak mau perspektif lain,
Hingga dalam rakyat tak lagi menghargai perbedaan?
Sangat mungkin.
Berbagai kalangan telah menjauh dari barisan persatuan yang tenteram,
dengan menggoreskan paham lain di atas sila-sila demi referendum.
Baca Juga: Fadli Zon Positif Covid-19, Ferdinand Hutahaean: Lekas Pulih Kembali Bang!
Abnormal hakikat sila tentang demokrasi,
Keputusan tak bulat hingga mementingkan diri sendiri.
Berbagai keputusan jauh dari kepentingan rakyat banyak,
Hingga penindasan dengan tak hanya sebuah kata, terus ada.
Baca Juga: Sejarah Singkat Ditetapkannya 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila: Bermula dari Pidato Presiden IR Soekarno
Jejeran penguasa berjarak soal rakyat,
Kebengisannya berujung kemiskinan rakyat.
Itulah tantangannya
dan selamat hari lahir Pancasila