5 Cara Pencegahan Tuberkulosis atau TBC Kepada Orang Sekitar, Hati-hati Virus TB Menular Lewat Udara

25 Juli 2022, 15:03 WIB
5 Cara Pencegahan Tuberkulosis atau TBC Kepada Orang Sekitar, Hati-hati Virus TB Menular Lewat Udara /Eltiempo

KENDALKU - Hati-hati, penyakit Tuberkulosis atau TBC bisa menular. Ketahui proses penularan TBC serta cara pencegahannya melalui artikel berikut ini!

Melansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit (CDC), TB atau Tuberkulosis termasuk penyakit menular yang berbahaya dan dapat meyebabkan kematian.

Penderita TB paling mungkin menularkan penyakitnya kepada orang sekitar yang menghabiskan waktu bersama paling sering setiap hari.

Beberapa di antaranya, anggota keluarga, teman dekat, rekan kerja, atau teman sekolah.

Baca Juga: Khasiat Akar Bajakah, Inilah 10 Manfaat Akar Bajakah Untuk Kesehatan Tubuh, Ampuh Atasi Kanker?

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia sendiri kasus TB mencapai 1.000.000 kasus.

Jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110.000 kasus per tahun.

 

Meskipun penyakit TBC menular. Namun, Anda bisa melakukan pencegahan untuk melindungi diri dari TB.

Sebelum mengetahui cara pencegahannya, ketahui dulu bagaimana penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis ini dapat menular ke orang lain.

Baca Juga: Manfaat Brotowali Untuk Kesehatan, Tanaman Herbal Mujarab yang Pahit Rasanya, Manis Khasiatnya

Melansir dari MedicineNet, kuman penyebab TB bisa menular ketika penderita batuk, bersin, bicara, atau bernyanyi.

TB bisa menular melalui udara. Ketika seseorang menghirup bakteri TB, bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru, berkembang biak, dan dapat berpindah melalui darah ke bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang,sampai ke otak.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit (CDC), TB tidak menular lewat:

  • Salaman atau jabat tangan
  • Berbagi makanan atau minuman
  • Menyentuh seprai, kursi, atau bekas meja penderita
  • Berbagi sikat gigi
  • Berciuman

Masa ketika penyakit masuk ke tubuh sampai muncul gejala TB bisa berlangsung antara 2-12 minggu.

Risiko untuk mengembangkan penyakit ini paling tinggi dalam kurun waktu dua tahun sejak terinfeksi.

Penyakit TB bisa menular apabila tidak diobati. Beberapa pasien TB sudah tidak menularkan penyakitnya setelah 2 minggu menjalani pengobatan intensif.

Tapi ada juga penderita yang butuh waktu berbulan-bulan minum obat TB sampai kuman penyebab TB sudah tidak aktif di dalam tubuh dan mereka tidak bisa menularkan penyakitnya.

Terapi obat TB baik untuk infeksi aktif maupun infeksi laten umumnya berlangsung selama 6-9 bulan.

Lewat pemeriksaan medis, dokter dapat memantau kemajuan pengobatan TB.

Termasuk kapan perlu ganti obat, melanjutkan terapi obat, atau menyatakan pengobatan sudah tuntas dan penderita sudah tidak lagi menularkan penyakitnya.

Berikut beberapa pencegahan TB yang bisa dilakukan menurut laman TB Alert:

1. Melakukan Vaksinasi BCG

BCG (Bacille Calmette-Guérin) adalah vaksin hidup untuk melawan tuberkulosis.

Vaksin dibuat dari strain basil tuberkulosis sapi yang dilemahkan, Mycobacterium bovis.

BCG saat ini adalah satu-satunya vaksin berlisensi melawan TB, dan telah digunakan sejak 1921.

BCG adalah salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Beberapa fakta tentang vaksin BCG, yaitu:

  • 80% efektif mencegah TB selama 15 tahun
  • BCG lebih efektif melawan bentuk kompleks TB pada anak-anak
  • Efektivitas terbatas pada orang di atas usia 35 tahun
  • Kurang efektif bila diberikan kepada orang-orang yang tinggal di daerah khatulistiwa (karena tingginya tingkat mikobakteri lingkungan alami).

2. Diagnosis dini

Diagnosis dan pengobatan dini adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran tuberkulosis.

Seseorang dengan tuberkulosis menular dapat menginfeksi hingga 10-15 orang lain per tahun.

Tetapi setelah didiagnosis TB dan memulai pengobatan, sebagian besar pasien tidak lagi menularkan setelah hanya 2 minggu minum obat.

3. Penemuan kasus baru

Membatasi penyebaran TB tergantung pada keberhasilan menemukan dan mengobati orang yang menderita penyakit tersebut.

Hal ini berguna untuk mencegah mereka menularkannya kepada orang lain.

Cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran TB adalah meningkatkan kesadaran TB kepada masyarakat, menemukan orang yang bergejala, dan melakukan tracking kontak terdekat pada orang yang didiagnosis TB untuk melacak penyebaran.

4. Menjaga lingkungan

Karena TB adalah infeksi yang ditularkan melalui udara, bakteri TB dilepaskan ke udara ketika seseorang dengan TB menular batuk atau bersin.

Risiko infeksi dapat dikurangi dengan menggunakan beberapa tindakan pencegahan sederhana:

- Ventilasi yang baik: TB dapat tetap berada di udara selama beberapa jam pada ruangan tanpa ventilasi

- Cahaya alami: Sinar UV dapat membunuh bakteri TB

- Kebersihan yang baik: Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin mengurangi penyebaran bakteri TB.

Dalam pengaturan layanan kesehatan, penyebaran TB berkurang melalui penggunaan masker pelindung, sistem ventilasi, memisahkan pasien yang berpotensi menularkan dari pasien lain, dan skrining TB secara teratur kepada petugas layanan kesehatan.

5. Sistem kekebalan tubuh yang kuat dan sehat

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik adalah bentuk pertahanan terbaik melawan TB: 60% orang dewasa dengan sistem kekebalan yang sehat dapat terhindar dari bakteri TB sepenuhnya.

Itu dia proses penularan dan pencegahan TB. Namun, apabila Anda atau orang terdekatmu terlanjur menunjukkan gejala TB, jangan ragu menghubungi dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosis.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler