Mantan Presiden AS, Donald Trump, Dinominasikan Nobel Perdamaian Karena 'Tidak Memulai Perang' Saat Menjabat

3 Februari 2021, 10:08 WIB
Donald Trump adalah presiden ke-45 Amerika Serikat. /Instagram.com/@realdonaldtrump

KENDALKU – Mantan Presiden AS Donald Trump dinominasikan untuk penghargaan Nobel Perdamaian karena disebut tidak memulai perang apapun ketika menjabat di Gedung Putih.

Nominasi Donald Trump untuk mendapat Nobel Perdamaian dilakukan oleh seorang anggota partai populis sayap kanan EKRE yaitu Jaak Madison baru-baru ini.

Jaak Madison berpendapat bahwa Donald Trump pantas mendapat Nobel Perdamaian karena mantan presiden tersebut karena telah berkontribusi dalam memastikan stabilitas di Timur Tengah.

Baca Juga: Diduga Bakal Kudeta Demokrat, Rupanya Karir Moeldoko Mentereng di Era SBY

Baca Juga: Ikatan Cinta RCTI 3 Februari 2021: Elsa Ketahuan Terlibat Pembunuhan Roy, Nino Marah Hingga Akan Ceraikan Dia

Donald Trump Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian Karena ‘Tidak Memulai Perang’ Oleh Jaak Madison

"Donald Trump adalah presiden pertama Amerika Serikat dalam tiga puluh tahun terakhir, yang kantor negaranya belum memulai perang apapun," kata MEP melalui akun Facebook-nya, dikutip dari The Sun.

Dalam unggahan tersebut ia juga melampirkan permohonan pencalonan Donald Trump karena membawa perdamaian di Timur Tengah.

"Selain itu, beberapa perjanjian perdamaian telah dibuat di bawah kepemimpinannya di Timur Tengah, yang telah membantu memastikan stabilitas di kawasan dan perdamaian."

Baca Juga: dr Tirta: Sebaiknya GeNose untuk Masyarakat Pedesaan, Bukan Stasiun

Baca Juga: Banyak Durasi Jadwal Acara Tayangan Asing Bollywood, ANTV Kena Sanksi Teguran KPI

Israel dan Uni Emirat Arab menyetujui kesepakatan bersejarah yang menormalkan hubungan mereka pada 2020.

Madison, yang mengajukan pencalonannya tepat dua jam sebelum tenggat waktu, mengatakan dia jelas bukan satu-satunya yang mencalonkan Donald Trump.

“Tapi seperti yang kita ketahui: semakin banyak pelamar, semakin besar kemungkinan berhasil,” tulisnya di Facebook.

Baca Juga: Masih Tayang Drakor The Penthouse dan The K2, Jadwal Acara Trans TV Rabu 3 Februari 2021

Baca Juga: Jodha Akbar Tidak Tayang Tergeser Yeh Hai Mohabbatein, Jadwal Acara ANTV Rabu 3 Februari 2021

Surat undangan untuk mengajukan nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian tidak diperlukan, meskipun orang atau organisasi hanya dapat dinominasikan oleh individu yang memenuhi syarat.

Total 318 kandidat dinominasikan untuk penghargaan tahun lalu yang terdiri dari 211 individu dan 107 organisasi.

Komite Nobel Norwegia bertanggung jawab untuk memilih Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Sebenarnya, pencalonan oleh Madison bukanlah nominasi pertama Trump.

Baca Juga: Etnis Muslim Rohingya Rayakan dengan Suka Cita Penangkapan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Wartawan Dapat Jatah Vaksinasi Setelah Nakes

Pada September tahun lalu, seorang anggota parlemen sayap kanan Norwegia mencalonkan presiden saat itu untuk perjanjian perdamaian bersejarah antara Israel dan Uni Emirat Arab.

Nominasi datang dari Christian Tybring-Gjedde, seorang anggota sayap kanan Parlemen Norwegia.

Anggota parlemen Swedia Magnus Jacobsson, profesor hukum Australia dan Laura Huhtasaari dari Finlandia, perwakilan Parlemen Eropa, juga telah mengajukan nominasi untuk Trump, dalam upaya memperebutkan Nobel 2021.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tidak Ada di APBN 2021, Pemerintah Siapkan Bantuan Karyawan Ini! Dana Lebih Besar

Baca Juga: BSU 2021 Tidak Dilanjutkan, Karyawan Akan Ditransfer Rp2,4 Juta Jika Kondisi Ini Terjadi

Susunan minimal empat nominasi mengikuti dari hattrick nominasi untuk hadiah pada tahun 2020. Pendahulu dan lawan politik Trump, Barack Obama, memenangkan hadiah tersebut pada tahun 2009.

Barack Obama dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian atas "upaya luar biasa untuk memperkuat diplomasi internasional dan kerja sama antar manusia".***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler