David GadgetIn Beri Komentar Soal Laptop Merah Putih Seharga Rp10 Juta dengan Spesifikasi Minim: Gitu Doang!

- 31 Juli 2021, 18:00 WIB
David GadgetIn Beri Komentar Soal Laptop Merah Putih Seharga Rp10 Juta dengan Spek Minim: Gitu Doang!
David GadgetIn Beri Komentar Soal Laptop Merah Putih Seharga Rp10 Juta dengan Spek Minim: Gitu Doang! /Tangkap Layar/YouTube.com/GadgetIn

KENDALKU - David GadgetIn yang kini menjadi seorang YouTuber di bidang teknologi dan gadget beri komentar soal spesifikasi laptop merah putih.

Menurut David GadgetIn, laptop merah putih seharga Rp10 juta yang ditujukan bagi pelajar itu memiliki spesifikasi yang minim dan terbilang cupu.

Maka tak heran jika David GadgetIn menilai bahwa laptop merah putih dari Kemendikbud itu dengan spesifikasi yang 'gitu doang'.

Baca Juga: Cara Download Foto dari Instagram atau IG di Laptop dan PC, Mudah!

Sebagaimana diketahui, Kemendikbud telah menganggarkan dana sebanyak Rp2,4 triliun untuk pengadaan laptop merah putih sebanyak 240 juta unit.

Jika dihitung, Rp2,4 triliun dibagi sebanyak 240 juta akan menghasilkan dana sebesar Rp10 juta untuk satu unit laptop.

"Artinya, satu laptop itu harganya sepuluh juta lah, manteb banget," ujar David melalui video yang diunggah di Channel YouTube GadgetIn.

Apabila membeli di marketplace, David menyebut bahwa dengan dana tersebut bisa memperoleh laptop dengan spesifikasi tinggi.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Automatic Repair Windows 10 Tanpa Instal Ulang, Aman!

Seperti processor intel Core i5 gen 11th, RAM 8 GB, SSD 512 GB dengan OS Windows 10 lengkap dengan Microsoft Office.

Namun, berdasarkan aturan yang dikeluarkan Kemendikbud, laptop merah putih hanya akan diberikan spesifikasi yang terbilang rendah.

Bahkan, spesifikasi tersebut bisa dibeli dengan harga Rp4 sd 5 jutaan yang bisa dibeli melalui marketplace.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 5 Tahun 2021 yang terbit pada 10 Februari 2021, Berikut spesifikasi laptop merah putih yang akan diberikan oleh Kemendikbud:

  • Tipe prosesor core: 2, frekuensi: >1,1 GHz, Cache: 1 M
  • Memori standar terpasang: 4 GB DDR4
  • Hard drive: 32 GB
  • USB port: dilengkapi dengan USB 3.0
  • Networking: WLAN adapter (IEE 802.11ac/b/g/n)
  • Tipe grafis: High Definition (HD) integrated
  • Audio: integrated
  • Monitor: 11 inch LED
  • Daya/ power: maksimum 50 watt
  • Operating system: chrome OS
  • Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan sebagai pemenang)
  • Masa garansi: 1 tahun

David GadgetIn menilai, spesifikasi tersebut sangatlah minimal jika dipakai dalam OS Windows atau Mack OS.

“Kata kuncinya ada di sistem operasi atau OS," pungkas David.

Meski hanya mempunyai spesifikasi yang rendah, kata David GadgetIn, namun laptop merah putih ini menggunakan Chrome OS.

Sebagaimana diketahui, Chrome OS merupakan sistem operasi yang dibuat oleh Google dengan kernel linux dimana pengoprasiannya mirip smartphone Android.

David mengungkapkan bahwa nama Chrome OS diambil dari sebuah browser yang saat ini populer digunakan oleh masyarakat.

Menurutnya, penamaan Chrome OS didasari dengan penggunaannnya dari booting sampai ke halaman awal langsung masuk ke Chrome dan tidak bisa keluar dari situ.

Maka dari itu, ketika menghidupkan laptop dengan Chrome OS, maka tampilannya seperti kita membuka browser Google Chrome.

Dia menegaskan, dengan Chrome OS, pengguna harus memiliki koneksi internet yang stabil agar bisa membuka semua aplikasi yang ada.

Selain itu, Chrome OS dengan spesifikasi yang minim juga sudah bisa menjalankan beragam aplikasi dengan sangat mulus.

Dia mengataan bahwa dengan RAM 4 GB ia rasa sudah sangat cukup untuk sedekdar menjalankan Chrome OS di laptop merah putih.

Kendati demikian, David GadgetIn mengungkapkan sejumlah kelemahan dari Chrome OS yang tak bisa disamakan dengan sistem operasi Windows.

Misalnya, kata dia, Chrome OS tak bisa dipakai untuk menjalankan aplikasi desain grafis seperti Adobe Illustrator, Photosop, CorelDraw dan lain sebagainya.

Hal itu dikarenakan Chrome OS merupakan sistem operasi yang ditujukan kepada pelajar untuk menunjang pembelajaran secara daring.

David mengatakan bahwa jika di luar negeri, penjualan laptop dengan Chrome OS meningkat drastis selama pandemi Covid-19.

Jika dibandingkan dengan laptop dengan spesifikasi yang sepadan di luar negeri, harga yang bisa didapatkan bisa jauh lebih murah.

Misalnya dengan merk Lenovo dengan spesifikasi yang sama dengan laptop merah putih bisa diperoleh dengan harga Rp 4-5 jutaan.

Namun, jika dilihat dengan produsen di Indonesia, ada vendor Axioo dan Advan yang menawarkan laptop dengan spesifikasi yang sepadan dengan harga Rp5,8 sampai Rp6,2 juta.

Kendati demikian, David GadgetIn menilai ingin membeli produk dalam negeri supaya dananya masuk kembali ke negara.

Namun, di sisi lain, ada laptop dari luar negeri dengan spesifikasi yang lebih baik dan harga yang lebih murah.

Maka dari itu, David berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali soal spesifikasi yang diberikan ke laptop merah putih supaya para pelajar di Indonesia mendapatkan hal yang terbaik.

Demikian artikel mengenai pendapat David GadgetIn soal laptop merah ptih yang akan disalurkan oleh Kemendikbud ke pelajar di Indonesia.***

Editor: jfqcdiktywufxywqil

Sumber: Youtube GadgetIn


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah