KENDALKU – Teknologi robotik berkembang begitu pesat di dunia. Lambat laun robot dipercaya bakal menggantikan peran manusia dalam dunia kerja.
Dalam sebuah studi menemukan bahwa pada lima tahun kedepan, lebih dari setengah pekerja harus belajar keahlian baru.
Selain itu, pada tahun 2025 akan ada pembagian pekerja yang merata antara manusia dan robot.
Baca Juga: Real Madrid Vs Shakhtar, Ambisi Zidane Perpanjang Rekor Kekalahan Shakhtar
Secara keseluruhan, pembukaan lapangan pekerjaan melambat dan penghancuran pekerjaan semakin cepat.
Hal itu karena perusahaan didunia lebih memilih menggunakan teknologi daripada manusia.
Seperti pada pekerjaan data entry, akuntansi, dan pekerjaan administrasi.
Sebagaimana diberitakan Tasikmalaya.com, Rabu (21/10), dengan judul "Studi Menemukan Covid-19 Mempercepat Penggantian Peran Manusia Oleh Robot di Dunia Kerja" menyebutkan, dimasa pandemi seperti saat ini membuat banyak perubahan kehidupan terutama dalam dunia kerja.
Baca Juga: Menang Atas Ferencvaros 5:1, Barcelona Langsung Perpanjang Kotrak Empat Pemain Seniornya
Penelitian menemukan bahwa 85 juta pekerjaan dari bisnis menengah ke besar, pada lima tahun kedepan akan tergantikan dengan robot.
Hal itu dapat menyebabkan kesenjangan yang sangat luar biasa, menurut penelitian Forum Ekonomi Dunia (WEF).
“Covid-19 telah mempercepat kedatangan masa depan pekerjaan,” ujar Saadia Zahidi, selaku Direktur Manajer WEF dikutip Pikiran.Rakyat-Tasikmalaya.com dalam Reuters.
Baca Juga: Takluk di Kandang Lazio, Pelatih Borussia Dortmund Lucien Favre Akui Pemainnya Payah
Survei yang dilakukan terhadap 300 perusahaan global, menemukan bahwa empat dari lima eksekutif bisnis akan mempercepat rencana digitalisasi pekerjaan.
Selain itu juga, akan melakukan penerapan teknologi baru dalam pekerjaannya, membatalkan perolehan pekerjaan yang dibuat sejak krisis keuangan 2007- 2008.
Kabar baiknya dari perubahan tersebut adalah akan munculnya sekitar 97 juta pekerjaan di ekonomi perawatan.
Baca Juga: Tanpa Cristiano Ronaldo Juventus Tetap Menakutkan, Permalukan Dynamo Kiev di Kandang Sendiri
Di industri teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), dan kreator konten.
"Tugas-tugas dimana manusia diatur untuk mempertahankan keunggulan komparatif mereka termasuk mengelola, menasihati, membuat keputusan, menalar, berkomunikasi dan berinteraksi," katanya.
Permintaan akan meningkat untuk pekerja yang dapat mengisi pekerjaan ekonomi hijau, data mutakhir dan fungsi AI.
Baca Juga: Tebar Ancaman, China Bangun Kapal Induk Ketiga dengan Radius Tempur Sampai Indonesia
Selain itu, peran baru dalam teknik, komputasi awan, dan pengembangan produk.
Survei menemukan, Sekitar 43 presen bisnis yang disurvei ditetapkan untuk mengurangi tenaga kerja mereka karena integrasi teknologi.
Sedangkan sebanyak 41 persen bisnis berencana untuk memperluas penggunaan kontraktor, dan 34 persen lainnya membayangkan memperluas tenaga kerja mereka karena integrasi teknologi.***