Terungkap, Ini Sosok Politikus PDIP Yang Ingatkan Jokowi Waspada Kudeta Para Menteri

- 27 Oktober 2020, 12:29 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /BPMI Setpres/Kris

KENDALKU - Terungkap, ini sosok politikus PDIP yang ingatkan Jokowi waspada kudeta para Menteri.

PDIP sebagai partai pengusung Jokowi dan pemenang Pemilu mengingatkan Jokwi akan adanya dugaan kudeta oleh para menterinya.

Sebabnya, para pembantu presiden yang telah bekerja satu tahun ini ada yang bermain-main dengan bermanuver politik.

Baca Juga: Politisi PDIP Bisiki Jokowi, Ada Manuver Politik Menteri, Hati-hati Kudeta Merangkak. Ingat Sejarah!

Manuver itu menunjukan bahwa sudah tidak loyal lagi pada program kerja kabinet pimpinan Jokowi.

Para menteri bermanuver dengan mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Melansir laman RRI, disebutkan jika politikus PDIP, Darmadi Durianto, mengingatkan Jokowi agar berhati-hati dengan manuver politik para menterinya.

Baca Juga: Dikabarkan Pulang ke Indonesia, Video Pelepasan Habib Rizieq Beredar

“Pembantu presiden bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," kata Darmadi Durianto.

Darmadi khawatir, di tahun kedua pemerintahan Jokowi, program-program kerja akan terhambat karena banyak kepentingan pribadi dan kelompok.

Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan presiden.

Baca Juga: Politisi PDIP Ingatkan Jokowi, Ada Manuver Politik Para Menteri, bisa Kudeta!

Anggota Komisi VI DPR ini menyarankan agar Jokowi untuk tahun kedua kabinetnya menyiapkan nama-nama pengganti para menteri yang bermanuver politik.

Terutama manuver politik kepentingan pribadi dan kelompoknya untuk Pilpres 2024.

“Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam,” kata Darmadi.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang ke Indonesia Dikabarkan untuk Pimpin Revolusi

Sebagai antisipasi dugaan kudeta, Jokowi juga harus mengevaluasi para menterinya setiap tiga bulan.

“Review diperlukan sebagai upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui presiden,” kata Darmadi. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x