Optimalkan Riset dan Subsidi Pupuk, Cara Ganjar Hadapi Krisis Pangan 2023

- 23 Oktober 2022, 18:15 WIB
Optimalkan Riset dan Subsidi Pupuk, Cara Ganjar Hadapi Krisis Pangan 2023
Optimalkan Riset dan Subsidi Pupuk, Cara Ganjar Hadapi Krisis Pangan 2023 /

Baca Juga: HARI Senin 24 Oktober 2022 Tidak Libur Nasional Tanggal Merah di Hari Diwali di Indonesia

Strategi selanjutnya adalah dengan subsidi pupuk. Tak dimungkiri subsidi pupuk jumlahnya terbatas dan secara kuantitas juga kurang. Ganjar mengatakan, pemerintah saat ini coba dampingi dengan pupuk organik.

“Sekarang lagi saya operasi ini beberapa distributor pengecer untuk kita bisa tahu berapa kuantitasnya dan jangan dipersulit petaninya untuk bisa membeli,” ujarnya.

Ganjar masih optimis Jateng bisa menghadapi ancaman krisis pangan 2023 dengan baik. Pengembangan pangan alternatif serta optimalisasi produk dalam negeri terus digencarkannya.

“Kita pantau dari potensi-potensi yang kita miliki termasuk kenapa kemarin dengan BI, IPB, kita mengembangkan learning center untuk bawang putih itu dukungan kita,” tandasnya.

Baca Juga: HASIL Pertandingan RRQ Hoshi vs ONIC Esports di Grand Final MPL ID S10 Malam Ini 23 Oktober 2022, ONIC Unggul

Sebagai informasi, data Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng terkait produksi pangan strategis (padi, jagung, kedelai-pajale) hanya kedelai yang minus. Sementara komoditi padi dan jagung untuk konsumsi dan pakan ternak melebihi kebutuhan.

Tercatat realisasi produksi padi hingga September 2022 mencapai 8.238.177 ton. Prediksi tahun 2022 untuk produksi padi bisa mencapai 9.579.069 ton, atau sekitar 5,5 juta ton beras.

Pada 2020 produksi beras mencapai 5,43 juta ton. Sedangkan produksi beras di tahun 2021 atau sekitar 5.531.297 ton beras.

Adapun, untuk produksi jagung hingga September 2022 mencapai 3.047.712 ton. Sementara, produksi kedelai hingga bulan yang sama baru mencapai 47.246 ton.

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x