Pertama,
“Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia”.
Kedoea,
“Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia”.
Ketiga,
“Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”.
Itulah penulisan naskah asli Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang masih menggunakan ejaan lama.***