“Ada yang tidak hadir ada yang saat itu kondisinya tidak memungkinkan untuk divaksin,” terangnya.
Ada langkah-langkah yang sudah ditempuh oleh Polres Belwaan berkenaan dengan viralnya suntik vaksin kosong tersebut.
“Polres Pelabuhan Belawan di-back up Polda Sumatera Utara memeriksa 5 orang saksi yang sampai saat ini sudah kami mintai keterangan. Di antaranya, tiga orang tenaga kesehatan, satu orang tua dari siswa yang ada di video tersebut dan satu lagi petugas yang meng-input data, ” terangnya.
Petugas dengan insial W ternyat hanya bertugas mengisi vaksin, sedangkan penyuntik yang viral memag hanya bertugas menyuntik tanpa mengisi vaksin.
“Itu keterangan sementara yang diberikan dan terus kami dalami. Karena kami juga sampai dengan saat ini akan memanggil pihak-pihak terkait,” jelasnya.
Pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan IDI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut maupun Dinkes Medan.
“Lebih jelasnya nanti teman-teman dari IDI yang akan menjelaskan,” ujarnya.
Kedua nakes yang menyuntikkan dan yang mengisi vaksin sampai saat ini masih berstatus sebagai saksi.
“Kami tidak ingin terburu-buru untuk menentapkan sesorang menadi tersangka, ada mekanismenya ada proses yang harus kami jalani. Kita tunggu hasil penyidikan dari Polres Belawan dan Polda Sumatera Utara ya,” ungkap pihak Kepolisian.***