KENDALKU - Munculnya Varian Omicron yang menyerang terutama di Indonesia, para ilmuwan semakin memahami bagaimana Varian Omicron menyebar.
Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi Varian Omicron di Afrika Selatan pada akhir November dan peneliti masih terus melakukan penelitian mendalam.
Dikutip dari TheHealthy oleh Kendalku pada Sabtu 18 Desember 2021. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia tidak ada yang menunjukkan bahwa gejala Varian Omicron berbeda dari gejala varian lain terutama Varian Delta.
Gejala yang dialami Varian Omicron hampir sama dengan Varian Delta yaitu demam hingga kedinginan, batuk, kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, mual, muntah, atau diare.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Omicron B.1.1.529 Masuk Indonesia, Menkes Budi Gunadi: Tidak Usah Panik
Mengantisipasi terserangnya virus ini, ada hal yang perlu diketahui tentang Varian Omicron. Berikut ini adalah gambaran yang dimiliki Varian Omicron;
1. Varian Omicron memiliki lebih banyak mutasi daripada varian lainnya
Varian Omicron memiliki lebih banyak mutasi daripada varian lain. Robert Glatter seorang dokter darurat di Lenox Hill Hospital di New York City mengatakan setidaknya ada 30 mutasi pada protein lonjakan varian micron.
Protein lonjakan sangat mengkhawatirkan karena kunci yang masuk ke sel itu memungkinkan virus masuk dan mulai dapat berkembang.