Masjid dan Aktivitas Umat Muslim di Amerika Diawasi FBI

- 9 November 2021, 15:45 WIB
Masjid dan Aktivitas Umat Muslim di Amerika Diawasi FBI
Masjid dan Aktivitas Umat Muslim di Amerika Diawasi FBI /

KENDALKU - Kasus pengawasan FBI terhadap umat Muslim di Amerika telah masuk ke Mahkamah Agung (MA).

MA ditetapkan untuk mendengar argumen dalam kasus yang akan menentukan apakah biro investigasi federal FBI dapat meminta hak istimewa “rahasia negara”.

Hak istimewa ini berkaitan dengan FBI yang menghindari tuntutan hukum atas tindak pemantauan terhadap komunitas Muslim dan tempat ibadahnya.

Pemantauan ini mereka lakukan dengan alasan terjadinya tragedi serangan 11 September 2001 lalu di WTC oleh kelompok al-Qaeda.

Baca Juga: 14 Hal yang Membatalkan Shalat, Setiap Muslim Wajib Tahu

Pengawasan umat Muslim tersebut dilakukan di tengah berbagai taktik pemerintah, yakni dengan menggunakan agen keamanan nasional FBI.

Penyusupan ini sangat membuat Fazaga tersinggung. Ia sebagai pemimpin agama beberapa waktu lalu telah mengadakan pertemuan masyarakat dengan Kepala Kantor FBI Los Angeles, Stephen Tidwell.

Saat itu pemerintah meyakinkan orang-orang yang berkumpul, bahwa pihaknya tidak mengirim monitor rahasia ke masyarakat.

Umat beragama menjadikan tempat ibadah sebagai tempat yang aman.

Baca Juga: Garda Nasional Siaga, FBI: Keamanan AS Terancam Bentrok Senjata Pendukung Trump di Pelantikan Biden

Mereka bisa datang dan bertemu pemimpin agama untuk mengungkapkan berbagai hal, bahkan yang paling intim.

Jika orang Muslim membuat alat perekam di Gereja Katolik, umat Kristiani pun akan tersinggung juga.

Dengan tindakan penyusupan tersebut, pemerintah dapat memiliki akses terhadap pengaturan yang ada tanpa alasan yang jelas.

“Hal itu sangat berbahaya dan sangat merusak,” kata Fazaga, dikutip Kendalku dari laman berita Aljazeera.

Gugatan oleh tokoh muslim telah bermula pada tahun 2011. Fazaga bersama Ali Uddin Malik dan Yasser Abdelrahim menjadi penggugat dalam kasus ini.

Mereka adalah bagian dari tokoh agama Islam di Pusat Islam Irvine, California.

Sebelumnya, Yayasan Islam Orange Country di Mission Viejo, California mendapati seoang informan bayaran yang berpura-pura sebagai orang insyaf untuk mengawasi masjid dan tempat lain disekitarnya sejak tahun 2006.

“Kami merasa dilecehkan selama 15 tahun terakhir ini, setidaknya sejak saat saya mengetahui apa yang sedang dilakukan FBI,” ujar imam dari yayasan tersebut, Sheikh Yassir Fazaga.

Pada 2021 pengadilan telah memutuskan gugatan awal untuk ketiga orang tersebut.

Pengadilan mendukung posisi FBI yang berpendapat bahwa jika negara membiarkan keberadaan umat muslim, maka akan menimbulkan resiko keamanan nasional.

Ahilan Arulanantham, wakil direktur Fakultas Hukum UCLA yang berargumentasi atas nama Fazaga, Malik, dan Abdelrahim menguraikan bahwa selama satu dekade berkaitan dengan administrasi presiden, garis pertahanan pemerintah terhadap tuntutan hukum tetap sama yakni dari putusan MA.

Keputusan terbaik kasus ini diharapkan selesai sebelum masa berakhirnya masa MA, yang berlaku hingga Juni 2022.

Demikianlah berita tentang masjid dan aktivitas umat muslim di Amerika yang diawasi FBI.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah