Sejarah Kawa Daun Minuman Khas Minangkabau yang Unik

- 19 September 2021, 20:45 WIB
Sejarah Kawa Daun Minuman Khas Minangkabau yang Unik
Sejarah Kawa Daun Minuman Khas Minangkabau yang Unik /Pixabay

KENDALKU - Simak sejarah Kawa Daun minuman asal Minangkabau yang unik.

Rasa dan bentuk Kawa Daun mirip dengan kopi pada umumnya. Tetapi tetap memiliki perbedaan di antara Kawa Daun dan teh.

Kawa daun adalah sejenis minuman yang terkenal di daerah Minangkabau. Kata kawa daun berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kopi.

Baca Juga: 11 Kenyataan Pahit Yang Sering Kita Hadapi Ini Akan Membangun Kekuatan Diri

Kemudian, masyarakat Minangkabau menyesuaikan kata tersebut dengan dialeknya sendiri menjadi kawa daun. Maknanya adalah minuman yang terbuat dari seduhan daun kopi.

Pada periode selanjutnya, minuman yang terbuat dari daun kopi itu semakin akrab dan melekat dengan sebutan kawa daun.

Pada tahun 1840, Gubernur Jenderal Van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa kopi di ranah Minangkabau karena pasaran dan harga kopi pada saat itu bernilai sangat tinggi di Eropa. Seluruh masyarakat dipaksa untuk menanam kopi.

Tidak ada kopi yang boleh luput agak sedikit pun. Semuanya harus diberikan kepada Belanda sehingga masyarakat hanya sebagai penanam dan tidak diizinkan untuk mencicipi kopi yang sesungguhnya adalah hasil dari keringat mereka sendiri.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Tanpa Micin ala Warung Kempul, Rasa Mantap Dijamin Enak dan Bikin Nagih

Begitulah kira-kira. Masyarakat hanya menanam saja. Hasilnya kemudian diantarkan ke gudang Belanda.

Namun orang Minangkabau tak habis akal. Mereka berusaha bagaimana caranya agar dapat menikmati hasil dari keringat mereka sendiri yang selama ini hanya mereka lihat.

Maka, muncullah ide untuk menikmati daunnya karena hanya daunnya yang tertinggal setelah kopi-kopi diantarkan ke gudang Belanda.

Mula-mula daun kopi lokal tersebut dikeringkan, diasapi, atau disangrai di atas sebuah tungku yang sudah disiapkan.

Di atas salayan, sebuah balai-balai tempat menjemur yang terletak di atas tungku, di atas perapian yang mengeluarkan asap, daun-daun kopi tersebut disusun dengan rapi.

tingkat kekeringannya dirasa cukup sesuai yang diinginkan, daun-daun kopi tersebut akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung bambu, tembikar, atau dapat pula ke dalam sebuah panci besar untuk dimasak sampai mendidih.

Setelah mendidih, saat itulah aroma dan sari dari daun kopi tersebut akan membaur dengan air tadi. Warnanya agak coklat menyerupai warna teh.

Daun kopi yang sudah dianggap masak itu kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sayak, gelas yang terbuat dari batok kelapa yang dibelah dua. Di bawahnya atau tatakannya diberi potongan bambu agar tidak miring atau tumpah.

Agar kawa daun yang ternyata mirip air bercampur teh itu terasa enak untuk dinikmati, minuman itu diberi sedikit gula saka atau gula merah sebelum diseduh.

Demikian sekilas sejarah kopi Kawa Daun asal Minangkabau.***

Editor: Afrilila Indah Sidqiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x