Viral di Medsos Polisi Sabar Hadapi Cacian Pemudik, Ahmad Sahroni: Harus Ada Hukuman Keras

- 18 Mei 2021, 16:00 WIB
Viral di Medsos Polisi Sabar Hadapi Cacian Pemudik di Pos Penyekatan, Wakil Ketua Komisaris III Ahmad Sahroni: Harus Ada Hukuman Keras
Viral di Medsos Polisi Sabar Hadapi Cacian Pemudik di Pos Penyekatan, Wakil Ketua Komisaris III Ahmad Sahroni: Harus Ada Hukuman Keras /Dok. Humas Polda Jateng

KENDALKU - Viral di medsos soal Polisi yang sabar menghadapi cacian dan makian pemudik dari masyarakat Indonesia di pos penyekatan.

Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni memberikan tanggapan terkait kesabaran aparat kepolisian dalam menanggapi sikap kasar pemudik Indonesia tersebut.

Kata Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, hal itu tak boleh dibiarkan dan harus ada hukuman keras bagi masyarakat yang bersikap kasar terhadap polisi.

Menurut Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, hukuman tersebut diberlakukan agar memberikan efek jera kepada masyarakat dan tak mengulangi kedua kalinya.

Baca Juga: Daftar Terbaru Mei 2021 Frekuensi TVRI, Kompas TV, MNC Media, Inews TV Format Satelit Telkom 4 di Parabola

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni saat dihubungi oleh awak media pada Selasa, 18 Mei 2021.

Berdasarkan informasi yang diterima Kendalku, sikap aparat kepolisian itu penuh dengan kesabaran dan mengedepankan pendekatan humanis saat menghadapi masyarakat yang melontarkan caci maki.

Cacian masyarakat kepada aparat kepolisian itu terjadi saat petugas memutarbalikan pemudik di pos penyekatan.

Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni mengungkapkan, pendekatan humanis dan kesabaran petugas tersebut sudah sesuai dengan program kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan CPPPK 2021 Dibuka Bulan Mei, Begini Susunan Formasinya dari Kementerian PANRB

Dia merinci bahwa Kapolri memprogramkan Presisi atau Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan.

"Sudah tugasnya Polri untuk humanis sesuai dengan Program Presisi Kapolri dan itu bagian dari tanggung jawab anggota di lapangan wajib humanis mengayomi," kata Sahroni.

Setidaknya ada dua peristiwa warga yang memaki aparat kepolisian saat diputarbalikan di pos penyekatan yang menarik perhatian masyarakat.

Pertama di Sukabumi, yang dimana seorang ibu melontarkan kalimat kasar kepada aparat kepolisian karena di mobil berisikan rombongan keluarganya di halau oleh petugas.

Baca Juga: Gedung Putih AS: Joe Biden Dukung Hak Israel Tangkis Serangan Roket Palestina

Kedua adalah seorang perempuan yang mencaci maki polisi di Jalan Lingkar Selatan, Ciwandan, Cilegon, Banten.

Setelah viral yang menuai kecaman dari masyarakat, mereka berdua pun meminta maaf atas sikapnya kepada aparat kepolisian.

Kedua warga yang memaki itupun sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada aparat kepolisian.

Kemudian, petugas atau aparat kepolisism memberikan maaf atas kelakuan mereka dengan lapang dada.

Baca Juga: Gedung Putih AS: Joe Biden Dukung Hak Israel Tangkis Serangan Roket Palestina

Sahroni menambahkan, seharusnya masyarakat jangan seenaknya memperlakukan petugas kepolisian yang sudah berjuang dengan sabar dan humanis dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

Dia menambahi, hal itu sebagaimana implementasi dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan virus corona saat libur Lebaran.

"Petugas sudah lelah lakukan pencegahan sesuai aturan pemerintah. Humanis sangat diperlukan, tapi tidak dengan cara seenaknya juga," ujar Sahroni.

Menurutnya, hal itu sangat benar, tapi dengan sikap yang tidak ramah kepada petugas itu juga tidak boleh dilakukan oleh orang-orang yang semaunya.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Brighton vs Man City Liga Inggris Gratis di TV Online

Bahkan, imbuhnya terkait makian warga ke aparat itu, Sahroni berharap adanya tindakan yang lebih tegas kepada masyarakat yang bertindak seenaknya.

"Tidak bisa dibiarkan. Harus ada hukuman keras agar masyarakat bisa lebih menuruti aturan dan menghargai petugas yang bekerja.," tutur Sahroni.

Dia menhimbuhi, hukumannya bisa dengan kerja sosial, atau dipenjara saja.

Demikian berita mengenai viralnya polisi yang sabar dalam menghadapi cacian masyarakat. Menurut Ahmad Sahroni, hal itu tak boleh dibiarkan dan harus ada hukuman keras.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah