Terbitkan Panduan Ibadah Ramadhan 2021, Kemenag Perbolehkan Bukber dan tarawih, ini Ketentuannya!

- 6 April 2021, 10:35 WIB
ketentuan sholat trawih dan Bukbes pada bulan Ramadha sesuai aturan Kemenag
ketentuan sholat trawih dan Bukbes pada bulan Ramadha sesuai aturan Kemenag /Pexels./Michael Burrows

KENDALKU - Kementerian Agama RI atau Kemenag RI resmi terbitkan panduan ibadah Ramadhan 2021 yang memperbolehkan bukber dan tarawih berjamaah.

Dalam surat edarannya, Kemenag RI perbolehkan buka bersama atau bukber dan sholat tarawih dengan berbagai ketentuan.

Maka dari itu, Kemenag RI terbitkan panduan ibadah Ramadhan 2021 yang memperbolehkan bukber dan tarawih berjamaah dengan beberapa ketentuan.

Diperbolehkannya bukber dan tarawih berjamaah itu tercantum dalam panduan ibadah Ramadhan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021.

Baca Juga: UMKM Jateng Mulai isi Stand di Hotel, Ganjar Pranowo: Naikkan Kelas UMKM Secara Kongkret

Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru Selasa 6 April 2021, Dapatkan Skin Epic dan Starligt dari Moonton

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Periode April 2021 Gratis, Belum Digunakan!

Inilah panduan legkap ibadah Ramadhan 2021 dari Kemenag, termasuk tentang diperbolehkannya bukber dan tarawih berjamaah.

Surat edaran Nomor 03 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1442 H/ 2021 M itu ditandatangani langsung oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut.

Isi surat edaran Nomor 03 Tahun 2021 sebagai berikut:

1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syar'i lainnya
yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan
sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan
agama.

2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing
bersama keluarga inti.

3. Dalam ha1 kegiatan Buka Puasa Bersama tetap dilaksanakan harus
mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.

4. Pengurus masjid atau mushala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:

a. Shalat fardu lima waktu, shalat tarawih dan witir, tadarus A1-
Qur'an, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid atau mushala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman satu meter antar jamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah dan mukena masing-masing

b. Pengajian Ceramah atau Taushiyah atau Kultum Ramadhan dan Kuliah Subuh paling lama dengan durasi waktu 15 atau lima belas menit.

c. Peringatan Nuzulul Qur'an di masjid atau mushala dilaksanakan
dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 5O persen dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat

5. Pengurus dan pengelola masjid atau mushala sebagaimana angka empat, wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jamaah, seperti melakukan disenfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid atau mushala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan setiap jamaah membawa
sajadah dan mukena masing-masing.

6. Peringatan Nuzulul Qur'an yang diadakan di dalam maupun di luar
gedung, wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat atau lapangan.

7. Vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan berpedoman pada fatwa Majelis Ulama Indonesia atau MUI Nomor 13 Tahun 2O2l tentang Hukum Vaksinasi COVID 19 Saat Berpuasa, dan hasll ketetapan fatwa ormas Islam lainnya.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan shadaqah atau ZIS serta zakat fitrah oleh Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat atau LAZ dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan massa.

9. Dalam penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadan, segenap umat Islam dan para mubaligh atau penceramah agama agar menjaga ukhuutuah islamiyah, ukhuwuah wathaniyah, dan ukhuwwah bashariyaah serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.

10. Para mubaligh atau penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul kanmah, kemaslahatan tlmat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Al-Quran dan As-sunnah;

11. Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H atau 2O21 dapat dilaksanakan di
masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat, kecuali jika perkembangan COVID-19 semakin negatif atau mengalami peningkatan berdasarkan pengumuman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk seluruh wilayah negeri atau pemerintah daerah di daerahnya masing-masing.

Dengan diterbikannya panduan ibadah Ramadhan 2021 ini, Kemenag berikan panduan ibadah yang sejalan dengan prokes.

Kemenag RI juga berharap agar panduan ini dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Itulah panduan ibadah ramadhan 2021, Kemenag RI perbolehkan bukber dan tarawih***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah