Masih dari keterangan Ali, Kiai Hamid juga sudah sakit sejak 2012 lalu. Sebagai santrinya, Ali pun menjelaskan sosok Kiai Hamid sebagai ulama yang paling karismatik di Kabupaten Pamekasan.
"Beliau sosok yang sangat karismatik dan sangat bijaksana. Di masa kepemimpinan Beliau ini, pertumbuhan Bata-Bata sangat pesat, mulai dari pendidikan sampai jumlah santrinya,” ucapnya.
“Kalau di Pamekasan, Beliau tokoh paling karismatik. Beliau jadi tumpuan dari semua permasalahan kehidupan, sosial, maupun politik,” imbuhnya.
Lanjutnya, Kiai Hamid juga dikenal sebagai seorang muhaddits yang hafal sampai 5.000 hadits. Namun demikian, kata Ali, dalam berdakwah Kiai Hamid lebih fokus mengurus pesantren untuk mendidik para kader ulama dan kiai.
Baca Juga: Polri Kirim Bantuan 2 Pesawat Udara Bantu Penanganan Gempa Majene dan Mamuju Sulbar
“Beliau lebih fokus mengurus pesantren. Yang ngurus pesantren sekarang dilanjutkan putranya,” sambungnya.
Jenazah Kiai Hamid dikebumikan di makam yang berada di Komplek Pesantren Bata-Bata. Menurut Ali, para santri tetap mendoakan Kiai Hamid sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
Apalagi, Pesantren Bata-Bata sendiri juga ditetapkan sebagai pesantren tangguh di masa pandemi ini.
“Jumat sore beliau dimakamkan sebelum Maghrib di makam yang ada di komplek pesantren,” pungkasnya.***
Baca Juga: Polri Kirim Bantuan 2 Pesawat Udara Bantu Penanganan Gempa Majene dan Mamuju Sulbar