Kolam Lele Jadi Pemersatu antara Eks Teroris dan Warga Semarang

- 20 Desember 2020, 13:30 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menengok kolam lele hasil kerjasama antara mantan narapidana teroris dan warga Genuk Kota Semarang, Minggu 20 Desember 2020
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menengok kolam lele hasil kerjasama antara mantan narapidana teroris dan warga Genuk Kota Semarang, Minggu 20 Desember 2020 /Humas Pemprov/

KENDALKU – Sebuah kolam lele ternyata bisa menjadi pemersatu antara mantan narapidana teroris dengan warga di Kecamatan Genuk Kota Semarang.

Melalui kolam lele tersebut, mantan narapidana teroris yang sudah selesai menjaalani hukuman bersatu dengan warga untuk bersama-sama mengembangkan usaha lele.

Mantan narapidana teroris, Sri Pujimulyo mengatakan inisiasi mengembangkan usaha dari kolam lele ini sudah direncankan sejak 2019 lalu.

Dengan kolam lele yang dikembangkan bersama warga, mereka menjadi akrab dan tidak lagi canggung berinteraksi.

Baca Juga: Cukup Bawa KTP Bisa Dapat Bantuan Rp 200 BST Kemensos, Dibayar Tunai

Diketahui, Sri Pujimulyo adalah seorang mantan narapidana teroris yang dulunya terlibat dalam Bom Bali.

Sri Pujimulyo membantu Noordin M Top dan Dr Azhari untuk bersembunyi.

Menggunakan lahan milik warga, Sri Pujimulyo dan teman-temannya mencoba budidaya lele. Bahkan ke depan, mereka berencana membuat tempat makan tengah sawah, dengan menu lele yang dibudidayakan itu. Lahan itu milik warga, dan sudah diizinkan untuk keperluan itu.

Sejak saat itu, kolam lele dengan kapasitas sekitar 7.500 ekor lele itu sudah panen satu kali.

Halaman:

Editor: Ade Lukmono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah