Taktik Militer Ala Luhut Untuk Penanganan Bencana dan Covid-19

- 30 November 2020, 19:54 WIB
POTRET Luhut Binsar Pandjaitan. /
POTRET Luhut Binsar Pandjaitan. / //Instagram/@luhut.pandjaitan/

KENDALKU – Di tunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin ada simulasi penanganan bencana.

Terutama dalam mengahadapi pengungsian akibat fenomena La Nina di Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya agar tidak menyebabkan klaster baru penularan Covid-19.

Luhut yang juga meminta dilakukan simulasi terkait pengungsian yang disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Diharapkan tidak akan menimbulkan klaster baru dari adanya gelombang pengungsian,” kata Luhut, Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Dukung Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo, Golkar Janjikan 27 Ribu Suara

Untuk mengantisipasi potensi banjir akibat fenomena La Nina di DKI Jakarta dan sekitarnya, Luhut akan menerapkan metode Tactical Floor Game (TFG).

"Tactical Floor Game adalah taktik militer yang bisa kita terapkan untuk dapat berkoordinasi terkait peran dari setiap pihak selama masa antisipasi perkiraan bencana banjir di DKI Jakarta mendatang," jelas Luhut.

TFG dilakukan untuk memperjelas peran dari setiap kementerian dan lembaga agar dapat memaksimalkan sumber dayanya dalam antisipasi dan pembuatan strategi untuk perkiraan bencana banjir.

Dalam kegiatan ini, semua pihak telah menentukan strategi dan koordinasi ke depan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Dikepung Massa PA212, Polisi Nyatakan Negara Tidak Boleh Kalah Dengan Premanisme

Dia menyebut pada pengalaman peristiwa banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta pada 2020 menimbulkan jumlah pengungsi sebesar 36.445 jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.

"Peristiwa ini yang memacu kita untuk mempersiapkan hal lebih baik lagi. Bencana banjir ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua, sehingga kita harus siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di depan," pesan Luhut.

"Mari kita jadikan kegiatan TGF ini sebagai momentum untuk memulai aksi, tindakan, dan kerja bersama antara stakeholder terkait untuk mengurangi risiko bencana banjir demi membangun bangsa yang tangguh," kata Menko Luhut.

Dia mencontohkan  koordinasi, BMKG akan melakukan laporan real time terkait kondisi hujan kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait, yang akan menjadi peringatan untuk siap siaga menjalankan strategi terhadap pergerakan air dalam bencana banjir.

Baca Juga: Jokowi Kutuk Tragadi Kemanusiaan di Sigi Sulteng

Selain itu akan dilakukan pula visualisasi terhadap perkiraan pergerakan air ketika bencana banjir terjadi.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan dibantu Dinas Kesehatan daerah akan terus mengedukasi masyarakat di pengungsian untuk selalu menerapkan protokol cuci tangan, penggunaan masker, dan jaga jarak. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah