Ada Menteri Suruh Bima Arya Sediakan Masyarakat Bogor Divaksinasi November

28 Oktober 2020, 18:36 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay/geralt

KENDALKU – Ada seorang nama menteri meminta Wali Kota Bogor, Bima Arya, untuk menentukan sejumlah masyarakat yang akan di vaksin Covid-19 pada November nanti.

Kabar itu diperoleh langsung Politikus PAN Saleh Patraonan Daulay dari Bima Arya yang meneloponnya.

Menurut dia, Bima Arya ingin memastikan kebenaran adanya vaksin Covid-19 dan vaksinasi pada November.

Baca Juga: Vaksinasi November? Saleh Daulay: Vaksinnya Enggak Ada, Mau Disuntikan Apa?

Karena sampai sekarang vaksin Covid-19 belum diketahui penemuannya bahkan produksi massalnya sampai di Indonesia.

Hal itu diungkap Saleh Daulay pada debat Indonesia Lawyer Club (ILC), yang digelar Selasa (27/10/2020) malam, seperti yang dikutip dalam chanel YouTube ILC.

“Dia telepon saya bertanya Pak Saleh ini saya diminta untuk menentukan masyarakat yang akan di vaksin,” kata Saleh Daulay.

Baca Juga: Fadli Zon Adu Argumen Soal Hoaks dengan Staf Ahli Kemenkominfo

Dalam percakapan telepon, lanjut Saleh Daulay, sang menteri meminta Bima Arya mencari tenaga medis, masyarakat dengan usia tertentu, serta jumlah orang.

Saleh Daulay lalu menanyakan Bima Arya siapa nama menteri yang menyuruh Bima Arya untuk menyiapkan orang-orang dimaksud.

Lalu, tanpa menyebut nama terang sang menteri, Saleh Daulay, hanya merujuk pada foto-foto yang terpampang pada acara ILC malam itu.

Baca Juga: Fadli Zon: Jangan Sampai Masyarakat Jadi Kelinci Percobaan Vaksin

“Ada di dalam foto yang tadi tapi enggak saya sebut Namanya,” sebut Saleh Daulay.

Dari obrolan telepon tersebut, Saleh Daulay menyatakan bahwa tidak yakin akan ada vaksinasi pada November nanti.

Pasalnya, dari uji klinis yang ada di belahan dunia termasuk Indonesia jika tahap uji klinis ketiga vaksin tidak akan langsung produksi.

Baca Juga: Fadli Zon Komentari Harga Vaksin Rp300 Ribu, Padahal di Sao Paulo Hanya Rp 28 Ribu

Indonesia juga belum jelas akan bekerjasama dengan industri vaksin mana untuk produksi massal dan vaksinasi, termasuk dengan AstraZeneca.

“AstraZeneca masih letter of intent, hanya membuat surat pernyataan berkeinginan untuk melanjutkan kerjasama,” ungkap Saleh Daulay yang mengkonfirmasi seorang pejabat Kemenkes. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler