Ingatkan Kudeta, Banyak Manuver Politk Menteri, Politikus PDIP Minta Jokowi Ganti para Menteri

27 Oktober 2020, 14:23 WIB
Presiden Jokowi lantik 12 Dubes Luar Biasa di Istana Negara /Jakpusnews.com/BPMI Setpres/Kris

KENDALKU – Ingatkan kudeta, banyak manuver politik menteri, politikus PDIP minta Jokowi ganti para menteri.

Kabinet Indonesia Maju di bawah kendali Presiden Jokowi berjalan satu tahun diminta untuk dirombak susunannya.

Sejumlah menteri disinyalir sudah tidak loyal dengan melakukan manuver politik.

Baca Juga: Mahfud MD: Gatot Nurmantyo Tak Bisa Tangkap Komunis

Hal itu dinyatakan oleh politikus PDIP Darmadi Durianto, seperti dilansir RRI.

Darmadi sendiri tidak merinci siapa-siapa saja para menteri yang tengah manuver politik.

“Pembantu presiden bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," kata Darmadi.

Baca Juga: Dituding Tak Berpihak pada Rakyat, Mahfud MD: Itu Konsekuensi Demokrasi

Karena itu, Jokowi diharap bisa mengevaluasi sekaligus mengganti jajaran menteri kabinetnya untuk tahun kedua.

“Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam,” kata Darmadi.

Lagi-lagi Darmadi juga enggan merinci nama siapa saja yang berhak mengisi pergantian para menteri kabinet Jokowi.

Baca Juga: Ingatkan Awas Kudeta, Politikus PDIP Sebut Banyak Kepentingan para Menteri Menyelinap di Istana

Darmadi mengatakan, jika manuver itu menunjukan sudah tidak loyal lagi pada program kerja kabinet pimpinan Jokowi.

“Upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui presiden,” ungkap Darmadi.

Para menteri bermanuver dengan mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Baca Juga: Terungkap, Ini Sosok Politikus PDIP Yang Ingatkan Jokowi Waspada Kudeta Para Menteri

Terutama manuver politik kepentingan pribadi dan kelompoknya untuk Pilpres 2024.

Jika tidak sesegera diganti maka bisa jadi program kerja kabinet di tahun kedua bakal terganggu dan terhambat gagal.

“Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan presiden,” kata dia. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler