Cara Ganjar Pranowo untuk Optimalisasi Anggaran Atasi Kenaikan BBM

13 September 2022, 19:26 WIB
Cara Ganjar Pranowo untuk Optimalisasi Anggaran Atasi Kenaikan BBM /Humas Pemprov Jateng

KENDALKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dalam situasi seperti saat ini, tidak hanya dibutuhkan leadership yang kuat tetapi juga keahlian dan kesadaran dalam mengelola keuangan negara agar tidak terjadi kebocoran dan penyelewengan.

"Karena situasi eksternal seperti ini, kemarin juga ada pandemi, refocusing anggaran terjadi, kan itu punya potensi untuk menyimpang, maka governance harus tetap berjalan, regulasi harus diikuti, meskipun regulasinya juga kita sesuaikan," kata Ganjar usai menghadiri serah terima jabatan Kepala BPK RI Perwakilan Jawa Tengah, Selasa 13 September 2022.

Menurut Ganjar Pranowo, itu juga berlaku seperti menangani inflasi hari ini.

Dalam penanganan atau merespons inflasi juga butuh ahli teknis atau orang yang paham betul dalam pengelolaan keuangan.

"Jadi ketika regulasi berubah, pintu-pintu dan jendela-jendela yang bikin bocornya anggaran musti disiapkan untuk ditutup," katanya.

Baca Juga: Syarat Cairkan BLT Subsidi Gaji September 2022 untuk Bank BNI, BRI, BTN, dan Mandiri, Login BSU Kemnaker Dulu

Menurut Ganjar, pelatihan-pelatihan harus dilakukan untuk meningkatkan keahlian dalam mengelola keuangan.

Terkait hal ini BPK RI dapat membantu dengan memberikan pendampingan dan pelatihan.

Bisa juga pelatihan dilakukan oleh internal pemerintah sendiri. Keterampilan mengelola keuangan ini menjadi penting sehingga level ahli perlu dalam pelaksanaan di lapangan.

"Hari ini kita mau menanggulangi atau merespons inflasi, lalu presiden sudah mendorong dana tidak terduga bisa digunakan tetapi kan tidak boleh ngawur atau asal-asalan. Tenaga ahli ini teknisnya penting menjadi garda terdepan untuk menjaga akuntabilitasnya," jelasnya.

Baca Juga: LINK Nonton Miracle in Cell No 7 Full Movie Korea dan Indonesia Legal, Bukan LK21 atau Telegram

Selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan juga pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah intens berkomunikasi dengan BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

Dari komunikasi itu selalu ada catatan-catatan hasil audit yang bisa mempengaruhi kinerja pemerintahan.

Buktinya Pemprov Jateng dan 35 kabupaten/kota sudah mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI.

"Minimal dari keuangannya dulu, sekarang sudah WTP. Meskipun WTP tidak berarti sudah beres semua di dalamnya. Ada potensi yang masih harus kita perbaiki. Namun catatan-catatan itu yang hari ini penting untuk kabupaten/kota dan provinsi untuk memperbaiki diri," ungkap Ganjar.

Baca Juga: Liverpool vs Ajax Live Dimana, TV Apa, Jam Berapa di Liga Champions Malam Ini 14 September 2022, Cek Jadwalnya

Kehadiran Anggota II BPK RI, Daniel Lumban Tobing, dalam acara itu diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai beberapa model audit dan tata cara pengelolaan keuangan negara.

Menurut Ganjar, paling tidak ada kesadaran dari pengelola keuangan negara untuk memperbaiki.

"Jangan ada korupsi, laporan selalu transparan, dan sekarang ditambah satu lagi kinerja. Maka tadi ada beberapa sampel yang diambil di kabupaten/kota seperti kinerja pengelolaan air, pengelolaan sampah, sehingga semakin hari makin akuntabel untuk pengelolaan keuangan," katanya.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler