Kepala Sekolah SMPN 1 Beoga Selamat dari Teror Penembakan KKB , Begini Kesaksiannya

11 April 2021, 19:22 WIB
Junaedi Arung Sulele Kepala Sekolah SMPN 1 Beoga yang selamat dari KKB Papua /Dok. Humas Prov Jateng/

KENDALKU - Kepala Sekolah SMPN I Beoga Junaedi Arung Sulele selamat dari teror penembakan kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) papua.

Kesaksian Junaedi Arung Sulele atas pemembakan brutal KKB terhadap Yonatan Renden pada 9 April 2021 di Beoga.

Selain kesaksian Junaedi Arung Sulele juga korban selamat dari penembakan KKB Papua di Wilayah Beoga.

Yonatan Remden ditembak mati oleh KKB, telah di semayamkan pada pukul 15.00 WIT, Junaedi sampaikan rasa dukanya atas meninggalnya Yonatan Remden.

Baca Juga: Hadapi Potensi Bencana di Jateng, Ganjar Pranowo Lakukan Simulasi ini di Kebumen

Baca Juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Tahun 2021 Resmi Dibuka, Ini Jumlah Siswa yang Akan Diterima!

Baca Juga: Jateng Jadi Percontohan Seleksi Paskibraka Nasional 2021, Begini Tanggapan Kadinas Disporapar Jawa Tengah

Saat pelayatan Yonatan, Junaedi memberikan kesaksiannya saat situasi mencekam kejadian penembakan KKB Papua.

"Sebelum ada kejadian, hingga kami semua turun, situasi sudah kembali kondusif sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Beoga."

"Puji tuhan Saya masih lolos, saat penembakan saya tidak lihat orang, ketika bunyi tembakan saya lari ke arah kanan, Sdr. Yonatan Renden(28) ke kiri, korban sudah kena 2 kali tembakan di dada tapi masih sempat lari kemudian rubuh."

"Kalau korban pertama, saya tidak di TKP, lokasi saya jauh dari situ. Lokasi korban pertama itu di SMPN 1 BEOGA, korban itu guru SD Klemabeth, tetapi karena istrinya mengajar di SMP mereka tinggal di perumahan guru SMPN 1 BEOGA. Saat penembakan korban pertama Sdr. Oktovianus Rayo(40) dia di kepung KKB."

"Selama ini situasi aman-aman saja, Aparat keamanan dari koramil, polsek dan satgas TNI-Polri selama ini memang sudah berjaga di Beoga."

"Pasca penembakan, situasi di atas saat ini masih siaga. Aparat TNI-POLRI berjaga disekitar kampung beoga."

"Informasi yang saya terima yang dibakar adalah perumahan guru dan 1 gedung sekolah SMA."

"Selama ini kami Guru pendatang dekat dengan Masyarakat asli Kab. Puncak."

"Kedua korban itu merupakn guru kontrak, Oktavianus sudah 10 tahun menjadi Guru kontrak, sedangkan Yonathan 2 tahun, kedua korban ini sudah berkeluarga Sdr. Oktavianus bersama tinggal di Beoga, sedangkan Yonatan Anak istrinya di Toraja. Total ada 11 orang guru pendatang, sebagian mengungsi di Koramil."

Ternyata saat Junaedi menjelaskan, korban Yonathan merupakan seorang pendatang, hanya Yonathan sendiri pendatang di wilayah Beoga.

Selain itu, saat informasi yang mengatakan Junaedi diculik oleh KKB ternyata tidak sepenuhnya benar.

Pada saat penembakan terjadi oleh KKB, Junaedi telah bersembunyai di rumah warga.

Junaedi keluar dari rumah warga pada saat TNI Polri evakuasi jenazah Yonatan Remden didekat persembunyiannya..***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler