Epidemolog Australia Desak Lokcdown Pulau Jawa, Ganjar: Tidak Mudah, Itu Statement Teori!

27 Januari 2021, 21:13 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebut lockdown Pulau Jawa tak semudah teori /Pemprov Jateng

KENDALKU – Gubernur Jateng Gnajar Pranowo menanggapi adanya desakan lockdown Pulau Jawa oleh epidemolog Universitas Griffith Australia akibat meningkatnya angka infeksi Covid-19.

Dengan santai, gubernur yang flamboyan medsos tersebut menyatakan tidak masalah.

Ganjar menegaskan, lockdown itu bukan tanpa masalah. Statement soal lockdown itu gampang.

Akan tetapi banyak persoalan yang harus diselesaikan dengan adanya kebijakan lockdown Pulau Jawa.

Baca Juga: Jateng Punya Dewan Ketahanan Pangan, DPR RI: Nasional Belum Bentuk, Ini Bisa Jadi Role Model

"Statemen lockdown itu gampang. Harus lockdown. Oke. Tapi kan turunannya kan banyak yang harus diselesaikan," kata Ganjar, Rabu 27 Januari 2021.

Kata Ganjar, banyak diskusi yang digelar soal lockdown ini, mereka yang mengamini teori ini menilai bahwa persoalan turunan dari kebijakan lockdown menjadi urusan pemerintah.

Mereka menilai, seharusnya pemerintah bisa mengatur persoalan itu.

Menurut Ganjar, sudah banyak negara yang menggunakan teori lockdown, namun belakangan kasus Covid-19 kembali muncul.

Baca Juga: Ganjar Pastikan Warga Jateng Sekitar Merapi Aman dari Bahaya Erupsi

"Oh tidak. Tidak semudah itu. Benturan-benturan mesti kita eliminasi. Idealnya begitu (lockdown), tapi kalau nggak bisa, ya kita ambil grade yang kedua," tegasnya.

Sebelumnya, seorang epidemolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mendesak pemerintah melakukan mekanisme lockdown. Jika tidak bisa secara keseluruhan, Dicky meminta lockdown dilakukan di seluruh pulau Jawa.

Pasalnya, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai satu juta. Sejumlah pihak mendesak pemerintah melakukan perubahan dalam penanganan Covid-19 agar tidak bertambah parah.

"Sebenarnya kalau pakai teori itu sudah banyak juga. Ada yang sudah pernah lockdown, gitu kan, tapi muncul lagi. Sekarang ada banyak pertimbangan, yang dibutuhkan itu sebenarnya dukungan masyarakat," kata Ganjar. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler