Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran, 550 Warga Mengungsi

1 Desember 2020, 14:19 WIB
Tangkap layar kondisi Gunung Semeru pukul 03.00 WIB /Instagram @khofifah.ip/

KENDALKU - Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa 1 Desember 2020 pada pukul 01.23 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melaporkan sebanyak 550 warga telah mengungsi menyelamatkan diri.

Dilansir dari PMJ News, pada periode 1 Oktober hingga 30 November 2020, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis sampai sedang tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.

Baca Juga: Doakan Anies Sembuh dari Covid-19, Ferdinand Hutahaean: Ada Gubernur Saja Jakarta Sudah Ruwet

Erupsi terjadi secara menerus dan menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 m dari atas kawah/puncak. Guguran batuan dari arah puncak terjadi tidak menerus sejak 19 Oktober 2020.

Pada 28 November 2020 terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 km ke sektor tenggara lereng.

Pada 1 Desember 2020 mulai pukul 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Anies Baswedan Tertular Sehari Setelah Riza Patria Positif Covid-19

Baca Juga: Sebelum Diperiksa Polda Metro Jaya, Habib Rizieq akan Diswab Terlebih Dahulu

Sebanyak 300 jiwa Warga mengungsi di pos pantau, sedangkan sisanya di Desa Supiturang.

Kemudian, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang menyiapkan kebutuhan mendesak, makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Lokasi yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik yaitu Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada Kabupaten Lumajang.

"Sinergi upaya penanganan darurat dilakukan oleh berbagai pihak. Penanganan darurat yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Lumajang membuka pos pengungsian lapangan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Selasa 1 Desember 2020.

Baca Juga: Kronologi Anies Baswedan Tertular Covid-19

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Kemungkinan Tertular dari Wagub DKI Jakarta

“Di samping itu, untuk menghindari abu vulkanik dan penerapan protokol kesehatan, BPBD dan dinas kesehatan membagikan 4.000 masker. Sedangkan, dinas sosial mempersiapkan operasional dapur umum. Pihak lain, seperti TNI, Polri dan dinas terkait, turut mendukung penanganan darurat di lapangan," sambungnya.

Adapun PVMBG merekomendasikan beberapa poin sebagai berikut:

  1. Masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km. Kemudian, wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.
  2. Mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler