“Sesungguhnya Rasulullah SAW memberitahu kepada manusia atas kematian Najasyi pada hari di mana dia meninggal, kemudian beliau keluar bersama mereka ke musholla, lalu sholat dan bertakbir dengan empat kali takbir.” (HR. Imam Muslim, Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi dan Imam Malik)
Adapun hadits lainnya juga ada yang menerangkan amalan dari sholat jenazah, hadits tersebut berbunyi:
“Barang siapa yang menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan Gunung Uhud.” (HR. Muslim)
Menurut hadits di atas, jika seorang muslim melaksanakan sholat jenazah maka ia akan mendapatkan pahala sebesar Gunung Uhud.
Jika mengantarkan jenazah hingga ke kuburan, maka ia akan mendapatkan pahala sebesar dua gunung.
Syarat Sholat Jenazah
Setelah mengetahui betapa pentingnya sholat jenazah, Anda juga harus mengetahui ada beberapa syarat diterimanya amalan sholat jenazah.
Beberapa syarat sah sholat jenazah adalah sebagai berikut:
- Menutup aurat dan suci dari hadats besar dan kecil, badan suci, pakaian dan tempat suci, serta menghadap kiblat.
- Jenazah telah dimandikan dan dikafani.
- Letak jenazah berada di sebelah kiblat orang yang menyolatinya, kecuali sholat dilakukan di dekat kuburan atau sholat gaib.
- Jarak antara jenazah dan mushalli tidak lebih dari 300 dziro’ atau sekitar 150 m, jika disholatkan di luar.
- Tidak ada penghalang antara mushalli dan jenazah. Jika jenazah berada di dalam keranda maka keranda tidak boleh dipaku.