Kapolda Jateng Minta ke Pemkab Kudus: Jangan Ragu untuk Menutup Tempat Kerumunan Seperti Wisata dan Makam

- 27 Mei 2021, 19:00 WIB
Kapolda Jateng Minta ke Pemkab Kudus untuk tidak Ragu untuk Menutup Tempat Kerumunan Seperti Wisata dan Makam
Kapolda Jateng Minta ke Pemkab Kudus untuk tidak Ragu untuk Menutup Tempat Kerumunan Seperti Wisata dan Makam /Dok. Humas Polda Jateng

KENDALKU - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta ke Pemkab Kudus agar tak ragu menutup tempat kerumunan.

Kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pemkab Kudus harus tegas dalam menutup tempat yang memiliki potensi kerumunan tinggi seperti wisata dan pemakaman.

Kapolda jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa hal itu demi menekan penularan virus Covid-19 yang sedang tinggi di Kabupaten Kudus.

Selain itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi juga menyatakan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.

Baca Juga: Pencari Kerja! Inilah Tips Agar HRD Tertarik dan Terkesan Saat Interview, Dilengkapi Analisa Menjawabnya

Hal itu disampaikan oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mengunjungi wilayah yang memiliki lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus pada Kamis 27 Mei 2021.

“Jangan ragu-ragu untuk menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, bahkan tradisi lebaran silakan ditiadakan sementara,” Jelas Kapolda.

Dalam membantu menekan angka Covid-19 di Kudus, Polda Jateng juga menurunkan Tim Mabes Polri dari Pusdokes Mabes untuk bantu tenaga kesehatan.

Polda jateng menyatakan siap memberi bantuan pada Forkopimda Kudus kaitanya untuk penanganan angka Covid-19 di wilayah tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27 Mei 2021: Mirna Disuruh Bungkam Mengenai Kebenaran Makam Nindi Oleh Aldebaran

“Polda Jateng siap membantu dan mendorong tenaga Brimob sesuai kebutuhan untuk Pemda Kudus kami juga akan bantu sebanyak 14 Velbed dan tenda bila dibutuhkan dan sesuai permintaan ” Ungkap Kapolda.

Kapolda menghimbau kepada warga yang dinyatakan positif dan melakukan isolasi mandiri agar tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan tidak keluyuran.

“Untuk warga yang dinyatakan positif dan sedang isolasi jangan keluar kemana-mana dulu,"jelas Kapolda

Selain itu, lanjutnya, mereka harus diawasi ketat oleh petugas posko PPKM Mikro.

Baca Juga: Trik Lolos Kartu Prakerja Gelombang 17 Hingga Dapat Rp3,55 Juta di www,prakerja,go.id, Mudah!

"Dan setiap dua kali sehari di cek kondisi kesehatan, makan minumnya, obat-obatan dan vitamin," pungkas Kapolri.

Diperkirakan, terjadinya lonjakan angka Covid-19 di Kudus dikarenakan saat Lebaran Idul Fitri banyak warga melakukan anjangsana pada keluarga dan tetangga tanpa mengindahkan prokes.

Selain itu banyak pengunjung tempat wisata dan pemakaman (ziarah kubur) yang meningkat dan tak terbendung.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Kudus yang memiliki kasus tinggi yaitu Kec Jepang, dimana terdapat 146 warga yang terkonformasi positif Covid 19.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Tak Akan Cair Ke Rekening ini, Cek Cara Dapat BSU Subsidi Gaji Karyawan Disini

Dari jumlah tersebut, beberapa warga ada yang dirawat dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri.

Petugas juga melakukan tracking terhadap tiga puluh orang dan ditemukan satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kapolda Jateng bertindak cepat dengan mengarahkan anggotanya untuk membentuk kompi atau pleton siaga gabungan.

Kompi tersebut terdiri dari TNI-Polri, Nakes, Satpol PP, sebagai power hand yang siap digerakan kapanpun.

Baca Juga: Banpres BPUM 2021 Dipastikan Tak Akan Cair Kepada Golongan Berikut ini, Segera Cek Penerima BLT UMKM Disini

“Khususnya kampung zona merah silahkan bentuk kompi atau pleton petugas gabungan sebagai power hand untuk Pak Bupati,” kata Kapolda.

Sementara itu, Bupati Kudus HM Sutopo mengungkapkan bahwa tempat wisata yang langgar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung.

“Sekitar 90% Rumah sakit di Kudus sudah terisi,” ungkap Bupati.

Ada 6 Desa zona yang di lockdown dan dijaga oleh satgas Covid-19, yaitu Desa Jati Wetan, Desa Janggalan, Desa Jepang, Desa Payaman, Desa Kerjasan, dan Desa Panjunan.

Baca Juga: Jadi Simpanan Tante Muda, Mahasiswa ini Bisa Dapat Jutaan Rupiah dalam Sekali Kencan, Begini Kisahya!

Pangdam, IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto berikan saran untuk buat selebaran himbauan bahwa Covid-19 saat ini meningkat di Kabupaten Kudus.

“Beri informasi juga pada masyarakat bahwa RS penuh kemudian bagikan pada warga door to door,” terang Pangdam.

Selain itu Tempat wisata dan peziarah hanya khusus untuk warga lokal dan dilarang bagi warga pendatang agar di cek KTP-nya.

Kapolda Jateng juga meminta agar seluruh petugas Polri harus sehat terlebih dahulu sebelum menyehatkan warga.

Demikian berita mengenai Kapolda Jateng yang meminta Pemkab Kudus untuk tidak ragu dalam menutup tempat yang berpotensi menghadirkan kerumunan seperti wisata dan pemakaman.***

Editor: Fahmi Syaiful Akbar

Sumber: Humas Polda Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah