Tantangan mereka saat ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tak boleh diabaikan adalah keselamatan.
"Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," ucapnya.
Selain kejadian tragis Kedungombo, Ganjar juga menyoroti terkait ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng.
Beberapa laporan yang sudah masuk lanjut dia, keramaian pengunjung terjadi di obyek wisata Dieng dan juga Tawangmangu.
Selain itu, di beberapa destinasi lain juga keramaian terjadi. Tak hanya di Jateng, keramaian pengunjung juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
"Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan. Petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan. Bupati/Wali Kota ndak usah ragu menutup kalau itu tak ditaati," pungkasnya.
Kata Ganjar, saerah lain juga sama, menurutnya, kerumunan banyak dan itu membahayakan.
"Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula," tutupnya.
Demikian tanggapan Gubernur Jateng, Gajar Pranwo terkait tenggelamnya kapal di Waduk Kedungombo Boyolali. Menurutnya, hal itu merupakan kejadian yang fatal dan harus dijadikan bahan evaluasi.***