Ganjar Pranowo Sebut Sistem Resi Gudang Bisa Tolong Petani Saat Harga Pasar Gabah Anjlok

- 21 April 2021, 13:32 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sebut sistem resi gudang bisa menolong petani saat harga pasar anjlok
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sebut sistem resi gudang bisa menolong petani saat harga pasar anjlok /Dok. Humas Pemprov Jateng/

KENDALKU - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sistem resi gudang bisa menolong petani saat harga pasar gabah anjlok.

Dengan sistem resi gudang, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menungkapkan, hasil pertanian dapat dijaminkan ke Bank Jateng.

Kata Ganjar Pranowo, melalui sistem resi gudang it mampu menolong petani saat harga pasar gabah anjlok.

Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengunjungi resi gudang di Grobogan, Jateng pada Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: Ciptakan Kamtibmas, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Berpegang Teguh dalam Menjaga HAM

Baca Juga: Pesan Pihak Keluarga Korban KKB Papua Saat Dikunjungi Aparat TNI-Polri

Baca Juga: Datangi Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Dirjen Bea Cukai Askolani Minta Dukungan Naikan PNBP

Ganjar Pranowo menyatakan bahwa sistem resi gudang itu manfaatnya luar biasa bagi petani.

Kata Ganjar, dengan pengelolaan yang baik, maka program sistem resi gudang itu manfaatnya akan dirasakan oleh para petani.

Gubernur Jateng itu mengungkapkan bahwa apabila petani menjual gabah dengan keadaan yang basah dan kadar air ketinggian, biasanya akan dikasih stempel beras jelek dan akhirnya tidak terserap atau terjual.

"Nah di gudang ini diterima dengan standar tentunya, dijemur lagi dan harganya bisa terangkat tinggi," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India, Tercatat Kasus dan Kematian Lonjakan Tertinggi Dalam Satu Hari

Baca Juga: Pengelola BLK Ponpes Al Hidayah Grobogan: Santri Datangi Rumah Warga untuk Perbaiki Motor Secara Gratis

Baca Juga: Sempat Padam 6 Bulan, Ganjar Pranowo Sukses Hidupkan Kembali Api Abadi Mrapen Grobogan

Selain itu, jika harga di pasar belum menentu apalagi anjlok, sistem resi gudang ini, lanjut dia bisa melindungi petani.

Hasil pertanian yang disimpan di gudang akan mendapat resi, dan itu bisa dijaminkan ke Bank Jateng.

"Bisa dijaminkan ke Bank Jateng, dapat uang. Ya seperti menggadaikan gabah ke resi gudang ini. Dengan pengelolaan baik, maka hasil pertanian bisa tinggi," jelasnya.

Ganjar Pranowo menjelaskan, sambil menunggu harga stabil, petani tetap bisa punya modal tanam kembali.

Ujar Ganjar, dari mekanisme sistem resi gudang itu, pengelola akan membantu menjualkan gabah yang telah digiling dengan harga maksimal.

Nantinya, hasil penjualan itu akan dibagi dengan kapasitas 60:40.

"Dan dari pengalaman petani tadi, saya tanya empat kali menaruh gabahnya di sini, dia selalu untung. Biasanya nyimpen 11 ton, bisa untung sampai Rp10 juta," pungkasnya.

Menurut Ganjar Pranowo, itu adalah hal yang menarik, dirinya juga berharap agar sistem resi gudang diterapkan di daerah lain di Jateng.

Dengan demikian, Gubernur Jateng itu menyimpulkan bawa sistem resi gudang di Grobogan bisa jadi teladan nasional.

Sementara itu, Petani asal Tanjung Harjo Grobogan, Nur Sholikhin mrngungkapkan, sebelum adanya sistem resi gudang, dirinya selalu menjual hasil panen ke pasaran.

Meskipun harga jatuh, petani berusia 45 tahun itu terpaksa menjual untuk modal bertanam selanjutnya.

"Sekarang tidak susah lagi. Meskipun saat panen harga anjlok, saya tidak langsung menjual," katanya.

Dia menambahkan, dengan sistem resi gudang, gabah bisa disimpan dulu di gudang. Apabila harga sudah stabil, baru dijual.

Apalagi, sambil menunggu harga stabil, gabah yang disimpan dengan mekanisme resi gudang itu bisa ia jaminkan ke Bank Jateng.

Dengan jaminan itu, Nur Sholikhin tak repot saat musim tanam tiba.

"Sudah empat kali saya jaminkan resi gudang saya. Dapatnya lumayan, maksimal 75 juta dan bisa digunakan tanam lagi," ucapnya.

"Nanti setelah harga stabil, baru gabah dijual. Saya pernah untung Rp10 juta dengan program ini," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Nur Rodi seorang petani berusia 60 tahun.

Nur menerangkan, sistem resi gudang sama seperti pegadaian, yakni petani menjaminkan gabahnya ke bank untuk mendapatkan modal. Jaminannya adalah resi gudang yang diterbitkan.

Nur Rodi menjelaskan, sistem resi gudang memili keuntungan, yaitu dirinya bisa jual tunda kalau harga murah.

"Dengan menunda penjualan, kan kita tetap dapat modal tanam dengan resi gudang yang ada. Nanti setelah harga stabil, baru dijual dan kami tetap tidak merugi," ucapnya.

Nur sendiri mengatakan, sudah ada 800 petani di Gapoktannya yang mengikuti program resi gudang ini.

Saat ini saja, sudah ada 100 ton gabah kering yang mereka simpan di gudang sistem resi gudang Grobogan tersebut.

"Jadi bisa meminimalisir kerugian, karena kami tidak buru-buru menjual. Sistem ini memang menguntungkan," pungkasnya.

Itulah pendapat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang menyebut sistem resi gudang ini bisa menolong petani saat harga gabah anjlok.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah