Gubernur Jateng itu mengungkapkan bahwa apabila petani menjual gabah dengan keadaan yang basah dan kadar air ketinggian, biasanya akan dikasih stempel beras jelek dan akhirnya tidak terserap atau terjual.
"Nah di gudang ini diterima dengan standar tentunya, dijemur lagi dan harganya bisa terangkat tinggi," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India, Tercatat Kasus dan Kematian Lonjakan Tertinggi Dalam Satu Hari
Baca Juga: Sempat Padam 6 Bulan, Ganjar Pranowo Sukses Hidupkan Kembali Api Abadi Mrapen Grobogan
Selain itu, jika harga di pasar belum menentu apalagi anjlok, sistem resi gudang ini, lanjut dia bisa melindungi petani.
Hasil pertanian yang disimpan di gudang akan mendapat resi, dan itu bisa dijaminkan ke Bank Jateng.
"Bisa dijaminkan ke Bank Jateng, dapat uang. Ya seperti menggadaikan gabah ke resi gudang ini. Dengan pengelolaan baik, maka hasil pertanian bisa tinggi," jelasnya.
Ganjar Pranowo menjelaskan, sambil menunggu harga stabil, petani tetap bisa punya modal tanam kembali.
Ujar Ganjar, dari mekanisme sistem resi gudang itu, pengelola akan membantu menjualkan gabah yang telah digiling dengan harga maksimal.