Network
KENDALKU – Hasil perikanan bandeng asal Kendal memiliki kualitias yang istimewa. Kemantapan rasanya sampai menuai pujian chef terkenal nasional dan mendapat penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Seperti pada hasil olahan bandeng milik Diah Permatasari, warga Desa Jambiarum, Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.
Dia membuat berbagai macam oalahan ikan bandeng, seperti bandeng presto, bandeng cabut duri steam, bandeng cabut duri sarni, bandeng krispi, bandeng abon, bandeng petis, lumpia bandeng, steak bandeng dan lainnya.
"Sampai saat ini sudah 12 tahun saya menggeluti usaha olahan ikan bandeng,” kata Diah.
Baca Juga: Mahfud MD Harap Habib Rizieq Penuhi Panggilan Polisi Kalau Memang Merasa Sehat
Di ceritakan Diah, usaha bandengnya berawal dari melimpahnya hasil panen dari para petani tambak ikan bandeng di wilayah Kabupaten Kendal.
Namun di sayangkan hanya dijual kepada para tengkulak dari luar kota.
“Sehingga saya berkeinginan untuk menggali potensi, dengan membuka usaha olahan bandeng," ujarnya.
Selanjutnya, ia membuat proposal yang ditujukan kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal untuk meminta pelatihan membuat olahan Bandeng Cabut Duri, dan proposal tersebut direspon dengan baik oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal.
Baca Juga: Mancing Sore Hari di Sungai Blorong, Warga Kendal Tewas Terseret Arus
"Permintaan saya langsung direspon dengan baik, dan TP PKK menggelar pelatihan terkait dengan olahan ikan bandeng cabut duri, sehingga saya dapat membuat berbagai olahan ikan bandeng, dan memulai usaha dengan memproduksi oalahan ikan Bandeng Cabut Duri dari Kabupaten Kendal," ungkapnya.
Berkat kreatiitas olahan bandeng, pada tahun 2011 mendapatkan penghargaan Partisara sebagai pemenang utama dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Lalu tahun 2013 meraih juara I Gempita Regional Provinsi Jawa Tengah dengan kategori inovasi dan olahan, dan juara III Gempita Nasional kategori Inovasi olahan tulang bandeng yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Olahan bandeng dia juga mendapat pujian dari almarhum Chef Bondan dan beberapa ceff lainnya dari luar negeri untuk memasak ikan bandeng.
Baca Juga: Gamal Albinsaid Ditunjuk Jadi Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS
Saat itu dia ikuti pameran Agrodi Surabaya, perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota diminta oleh Chef Bondan menunjukan hasil olahannya. Semua juri memberikan pujian atas olahan bandeng dia.
"Saya merasa bangga, karena medapat pujian dari ceff terkenal, yang mengatakan ikan bandeng Kabupaten Kendal lebih manis dan tidak berbau tanah,” jekas dia, meniru Chef Bondan saat itu.
Dari situlah Diah Permatasari mengetahui, mengapa banyak tengkulak dari kabupaten atau kota lain mengutamakan membeli bandeng di Kabupaten Kendal.
"Bandeng Kendal itu istimewa, tidak berbau tanah dan pastinya lebih manis dibandingkan dengan bandeng dari kabupaten/kota lainnya," ungkap Diah.
Baca Juga: Kepergok Razia Masker di Semarang, 2 Reaktif Covid Lainnya Push Up dan Sapu Jalan
Kini Diah Permatasari sudah memiliki 2 toko oleh-oleh Ikan Bandeng, yang beralamat di Jalan Pantura Kelurahan Ketapang, dan di rest area KM 389 tol Batang-Semarang yang diberi Brand oleh-oleh Bandeng Kendal.
Untuk produksi per minggu menghabiskan 80-100 Kg ikan bandeng, namun di hari-hari besar dapat mencapai 4 Kuintal lebih per minggu.
"Omset kurang lebih 100 Kg per minggunya, tapi menjelang hari-hari besar omset bisa melonjak menjadi 4-5 Kuintal per minggu, karena banyak permintaan dan mencari oleh-oleh bandeng cabut duri, terlebih olahan bandeng steam. Sedangkan untuk harga bandeng cabut duri, mulai Rp 20 ribu hingga 50 ribu per boksnya," kata Diah. ***
