Tragedi Kapal Tenggelam di Kedungombo, Ganjar Pranowo: Sangat Fatal dan Harus Jadi Bahan Evaluasi Pengelola

16 Mei 2021, 13:30 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menanggapi tragedi tenggelamnya kapal di Waduk Kedungombo Boyolali. Meenurutnya, hal itu sangat fatal dan harus dijadikan bahan evaluasi pengelola /Dok. Humas Pemprov Jateng/

KENDALKU - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menanggapi terkait tragedi tenggelamnya kapal di Waduk Kedungombo Boyolali.

Menurut Ganjar Pranowo, tragedi di Waduk Kedungombo merupakan kejadian yang fatal.

Karena itu, Ganjar Pranowo meminta kepada pengelola untuk dijadikan bahan evaluasi.

Ganjar Pranowo menyesalkan terjadinya tragedi terseut. Dia berharap, kejadian serupa tak boleh terjadi lagi.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Athletic Bilbao vs Real Madrid Gratis via TV Online La Liga Spanyol

Diketahui, sebanyak dua puluh orang wisatawan menjadi korban tragedi tenggelamnya kapal wisata Waduk Kedungombo, Sabtu 15 Mei 2021.

Dari jumlah itu, sebelas orang berhasil selamat, sementara enam korban meninggal dunia dan tiga korban belum ditemukan.

"Sekarang masih dalam operasi pencarian. Tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu," kata Ganjar di Semarang, Minggu 16 Mei 2021.

Ganjar meminta minta untuk terus dilakukan pencarian korban yang belum diketemukan.

Baca Juga: LINK Live Streaming MotoGP Prancis 2021 Trans7 Sirkuit Le Mans Pukul 17.00 WIB

Dia mengatakan, kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi pengelola wisata.

Dirinya meminta seluruh Bupati dan Wali Kota untuk tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi pengunjung maupun keselamatannya.

Sebab lanjut Ganjar, kejadian di Kedungombo sangatlah vatal. Dirinya mengatakan telah mendapat video terkait kejadian itu.

"Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan," tegasnya.

Gubernur Jateng itu juga meminta agar pengelola harus bertanggungjawab, kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut.

Baca Juga: Link cekbansos.kemensos.go.id Cek Penerima Bansos Sembako Rp200 Ribu Kemensos Mei 2021, Cek Segera!

Karena selain melebihi kapasitas, sambungnya para penumpang juga tidak dibekali life vest saat menaiki kapal itu.

"Itu kan sangat berbahaya. Jelas SOP nya pasti diabaikan oleh mereka," tegasnya.

Ganjar mengingatkan pada seluruh pengelola pariwisata agar hal itu menjadi perhatian.

Tantangan mereka saat ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tak boleh diabaikan adalah keselamatan.

"Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," ucapnya.

Selain kejadian tragis Kedungombo, Ganjar juga menyoroti terkait ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Bangun Masjid Mewah di Los Angeles: Sebagai Sarana Dakwah Komunitas Muslim Indonesia

Beberapa laporan yang sudah masuk lanjut dia, keramaian pengunjung terjadi di obyek wisata Dieng dan juga Tawangmangu.

Selain itu, di beberapa destinasi lain juga keramaian terjadi. Tak hanya di Jateng, keramaian pengunjung juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

"Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan. Petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan. Bupati/Wali Kota ndak usah ragu menutup kalau itu tak ditaati," pungkasnya.

Kata Ganjar, saerah lain juga sama, menurutnya, kerumunan banyak dan itu membahayakan.

"Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula," tutupnya.

Demikian tanggapan Gubernur Jateng, Gajar Pranwo terkait tenggelamnya kapal di Waduk Kedungombo Boyolali. Menurutnya, hal itu merupakan kejadian yang fatal dan harus dijadikan bahan evaluasi.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler