Ngabuburit Ala Ganjar Pranowo, Ketemu Pengusaha Hingga Dapat Cerita Kesuksesan Pelaku UMKM

18 April 2021, 08:27 WIB
Ngabuburit ala Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Mulai dari gowes, ketemu pengusaha dan mendapaatkan cerita kesuksesan pada sejumlah pelaku UMKM /Dok. Humas Pemprov Jateng/

KENDALKU - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo lakukan ngabuburit dengan gowes sore.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyempatkan untuk singgah di sejumlah rumah pengusaha pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM.

Dari situ, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mendapatkan sejumlah cerita kesuksesan pelaku UMKM.

Menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang dibutuhkan pelaku UMKM agar bisa meningkatkan kualitas adalah pelatihan packaging dan market place.

Baca Juga: Liga Inggris Arsenal vs Fulham Prediksi Line Up dan Link Live Streaming TV Online Gratis

Baca Juga: Ikuti Pemilihan Ketua PSMTI, Kapolda Jateng Ajak Masyarakat Tekankan Hal Ini

Baca Juga: Pasca Teror KKB Papua di Beoga, Pendeta Jupinus: Saya Bersyukur, Berkat Kehadiran TNI-Polri Semua Sudah Aman

Hal itu yang terus dikembangkan oleh Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM.

Kata Ganjar, berbagai cerita kesuksesan pelaku UMKM setelah mendapat pelatihan dan pembinaan itu juga beberapa kali juga diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Seperti cerita pelaku UMKM yang didatangi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di sela gowes sambil menunggu waktu berbuka puasa, Sabtu, 17 April 2021, sore.

Cerita pertama datang dari Yuli Widiasih, owner dari 'Narraya Creation' di Kelurahan Bendan Dhuwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Baca Juga: Kode Redeem FF Spesial Ramadhan 18 April 2021, Dapatkan Hadiah Scar-L Gun Skin dari Garena Free Fire

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Spesial Ramadhan 18 April 2021, Klaim Hadiah dan Mainkan Gamenya!

Baca Juga: Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil Mengaku Positif Covid-19

Usaha yang bergerak di pengolahan limbah atau sampah plastik, kain perca, minyak kemiri dan minyak klentik tersebut sudah berdiri sejak tahun 2007.

Usaha itu bisa menggerakkan dan membina masyarakat sekitar termasuk anak-anak muda.

"Bergabung dengan pembinaan Karang Taruna sekitar 4-5 tahun lalu. Untuk bahan sampah plastik kami kumpulkan dari warung-warung. Jadi kita ambil dari warung dan dibarter dengan gula atau minyak," ujarnya saat didatangi Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Yuli juga mendapat pesan dari Ganjar Pranowo agar pada masa pandemi ini bisa bersahabat dengan Covid-19 tetapi juga harus tetap berkarya dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Cerita kedua tentang kesuksesan pelaku UMKM disampaikan oleh pemilik UMKM 'Keripik Mbak Pesek', Sriyati.

Dia mengaku sejak mendapatkan pelatihan dan bantuan dari pemerintah, produk keripik tempe produksinya berhasil memperluas pasar.

Bahkan bisa merambah ke minimarket, supermarket, serta tempat wisata dan pusat oleh-oleh.

Pelatihan terkait kemasan itu berhasil mendongkrak nilai jual, dari semula Rp 10 ribu bisa menjadi Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kemasan.

"Awalnya produk dikemas biasa. Setelah dapat bantuan dan pelatihan soal cara mengemas dengan labeling standard, juga bantuan terkait izin PIRT dari Dinkop Provinsi Jawa Tengah serta sertifikasi halal mulai bisa masuk ke minimarket dan supermarket," ujarnya.

Dia merinci, sebulan dari dua pasar itu rata-rata Rp 15 juta. Masih ditambah saya jual di kios sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu

Sriyati menjelaskan beberapa bantuan lain bersumber dari BAZNAS dan bantuan SCR untuk bahan baku.
Beberapa bantuan itu digunakan untuk membeli peralatan untuk mendukung produksi.

"Untuk kios namanya Kayla Snack. Sejak pandemi kerja sama dengan teman UMKM lain dengan menjualkan produk di kios. Buka pagi sampai pukul 15.00," katanya.

Cerita berikutnya dituturkan oleh pemilik UMKM 'Bagor Bucah' yaitu, Bawang Goreng Bu Cahyo.

Usahanya semakin berkembang setelah difasilitasi oleh pemerintah. Seperti pelatihan kemasan, sertifikasi halal, hak kekayaan intelektual, hingga pembinaan.

"Pelatihan yang didapat soal hak kekayaan intelektual, konsultasi kemasan dan pembukuan. Setelah pelatihan sangat membantu karena langsung diimplementasikan, misal cara menbuat kemasan dan foto produk bagus," ungkapnya.

Dia menambahkan, omzet juga bisa meningkat dua kali lipat, dari dulu di bawah Rp 10 juta sekarang rata-rata Rp 20 juta.

Kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bantuan dan pelatihan terhadap UMKM yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jateng dan pemerintah daerah telah mampu mengangkat nilai jual, memperluas pasar, hingga memberdayakan masyarakat sekitar.

"Cerita-cerita positif seperti yang bisa memicu kita untuk terus berinovasi termasuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM," katanya dalam beberapa kesempatan terkait pengembangan UMKM di Jawa Tengah.

Dia menambahkan, bahkan kalau bisa kita menjadi off taker untuk membuka pasar

Itulah ngabuburit ala Guberur Jateng, Ganjar Pranowo.

Dirinya melakukan gowes dan bertemu kepada sejumlah pelaku UMKM hingga mendapatkan cerita kesuksesan pelaku UMKM.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler