Ilmuwan Temukan Bekas Saluran Air Kuno yang Terendam di Bawah Laut

- 10 September 2021, 09:40 WIB
Ilmuwan Temukan Bekas Saluran Air Kuno yang Terendam di Bawah Laut
Ilmuwan Temukan Bekas Saluran Air Kuno yang Terendam di Bawah Laut /Pixabay.com/LoboStudioHamburg /

Hal tersebut juga untuk memahami bagaimana gletser di Antartika dan Greenland merespon perubahan iklim di masa sekarang.

“Meskipun kami sudah mengetahui tentang adanya saluran glasial besar di Laut Utara beberapa waktu sebelumnya, ini pertama kalinya kami mencitrakan bentang alam dengan skala yang baik di dalamnya”. Kata Kelly Hogan dari BAS.

Hogan menambahkan bahwa fitur ini memberitahu kami bagaimana air bergerak melalui saluran yang ada dibawah es dan bahkan bagaimana es menjadi stagnan kemudian mencari.

Hingga sekarang, sangat sulit untuk mengamati apa yang terjadi di bawah lapisan es besar terutama bagaimana air dan sedimen yang bergerak bisa mempengaruhi aliran es yang merupakan kontrol penting terhadap perilaku es tersebut.

“Hasilnya, dengan menggunakan saluran kuno ini untuk mengetahui bagaimana es merespon perubahan kondisi iklim yang memanas itu sangat relevan dan diwaktu yang tepat”. Kata Hogan.

Penelitian ini juga sebagai sarana pengujian sistem seismik 3D beresolusi tinggi, kemudian data tersebut akan dikumpulkan oleh perusahaan Gardline, sebuah perusahan survei lokasi yang berbasis di Inggris.

Awalnya pemindaian ini ingin digunakan untuk melakukan penilaian bahaya di lokasi tambang pengeboran, namun siapa yang menyangka sistem tersebut justru berhasil memindai struktur saluran air kuno yang ada di Laut Utara.

Teknologi pemindaian ini bekerja dengan menembakkan gelombang suara menuju Bumi dan mengukur bagaimana gelombang tersebut dipantulkan oleh lapisan memiliki sifat akustik yang berbeda-beda.

Kemudian, data yang didapatkan bisa digunakan untuk direkonstruksikan menjadi struktur 3D.

Sistem yang digunakan dalam penelitian ini bisa mencitrakan fitur bawah tanah yang hanya sekecil beberapa meter, bahkan jika struktur tersebut terkubur ratusan meter dibawah lapisan sedimen.

Halaman:

Editor: Fahmi Syaiful Akbar

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah