Lega Trump Terdepak, Iran Ajak Biden Kembali ke Perjanjian Nuklir

- 20 Januari 2021, 21:18 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani /

KENDALKU – Negara Iran merasa lega atas berakhirnya era pemerintahan presiden Donald Trump pada Rabu 20 Januari 2021.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengajak pemerintahan AS yang baru Joe Biden untuk kembali ke perjanjian nuklir 2015 yang dikhianati Trump.

Rouhani juga mendesak pemerintah AS untuk mencabut sanksi terhadap Teheran, sambil menyambut berakhirnya era ‘tiran’ Presiden Donald Trump.

Rouhani mengaku mau kembali pada perjanjian nuklir dengan masing-masing untuk menghormati komitmen berdasarkan pakta tersebut.

Baca Juga: Trump Berdoa Untuk Pemerintahan Biden, Tapi Tolak Ucapan Selamat

"Hari ini, kami mengharapkan pemerintahan AS yang akan datang untuk kembali ke aturan hukum dan berkomitmen, dan jika mereka bisa, dalam empat tahun ke depan, untuk menghilangkan semua titik hitam dari empat tahun sebelumnya," kata dia.

"Bola ada di pihak AS sekarang. Jika Washington kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015, kami juga akan sepenuhnya menghormati komitmen kami berdasarkan pakta tersebut," kata Rouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, Rabu.

Ketegangan meningkat antara Teheran dan Washington sejak 2018, ketika Trump keluar dari kesepakatan antara Iran dan enam kekuatan dunia yang berusaha membatasi program nuklir Teheran dan mencegahnya mengembangkan senjata atom.

Washington menerapkan kembali sanksi yang telah berdampak buruk bagi ekonomi Iran.

Baca Juga:   Link Live Streaming Hari Terakhir Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih

Iran, yang menyangkal pernah mengincar senjata nuklir, membalas kebijakan "tekanan maksimum" Trump dengan secara bertahap melanggar kesepakatan itu. Teheran telah berulang kali mengatakan dapat dengan cepat membalikkan pelanggaran itu jika sanksi AS dihapus.

Antony Blinken, kandidat menteri luar negeri pilihan Biden, mengatakan pada Selasa (19/1) bahwa AS tidak akan mengambil keputusan cepat tentang apakah akan bergabung kembali dengan pakta tersebut.

"Karir politik tiran Trump dan pemerintahannya yang tidak menyenangkan telah berakhir hari ini dan kebijakan 'tekanan maksimum' terhadap Iran telah gagal total. Trump sudah mati tetapi kesepakatan nuklir masih hidup," ujar Rouhani.

Biden tampaknya melihat kembalinya kesepakatan itu sebagai awal dari pembicaraan yang lebih luas tentang pekerjaan nuklir Iran, rudal balistiknya, dan kegiatan regional. Tetapi Teheran telah mengesampingkan penghentian program rudalnya atau mengubah kebijakan regionalnya.

Baca Juga: Ganjar Sudah Cek dan Kantongi Nama 285 Nakes Tak Hadir Vaksinasi Serentak

Pilihan Biden untuk memimpin Pentagon, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lloyd Austin, mengatakan bahwa Iran menimbulkan ancaman bagi sekutu Amerika di kawasan dan pasukan yang ditempatkan di Timur Tengah.

"Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah mengubah wilayah kami menjadi 'tong mesiu', bukan Iran," kata Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif kepada televisi pemerintah. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: REUTERS ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x