Tak Percaya Biden Masih Unggul Telak, Trump Tuduh Ada Penipuan Suara

5 November 2020, 21:35 WIB
Pilpres Amerika Serikat kemenangan Biden semakin di depan mata /narasinewsroom/instagram/@narasinewsroom

KENDALKU - Petahana Presiden Donald Trump masih tidak yakin atas unggulnya suara Joe Biden atas dirinya.

Suara Donald Trump rupanya keok perhitungan pada beberapa negara bagian. Sampai saat ini masih dalam perhitungan suara.

Dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020, Joe Biden lebih unggul dari Donald Trump dibeberapa negara bagian Amerika Serikat.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Liga Europa AC Milan vs Lille Malam Ini ADA SI SINI

Melansir Jurnal Presisi, yang mengutip Antara, jika Donald Trump masih tidak percaya akan perhitungan suara yang sah.

Trump meyakini ada penipuan penghitungan suara yang sah pada Rabu 3 November lalu.

Trump tak segan mengklaim bahwa telah ada suatu penipuan dalam pelaksanaan pilpres tahun ini.

Baca Juga: Mahdfud MD Akan Sikat Penjemput Habib Rizieq yang Membuat Kerusakan di Bandara

"Penipuan besar di negara kita. Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan bagi negara kita. Terus terang, kita memenangkan pemilu ini,” tegas Trump dikutip pada Kamis, 5 November 2020.

Trump mengungkapkan bahwa upaya untuk menghitung keseluruhan surat suara sama saja dengan mencabut hak pilih para pendukung.

Ia terus mengklaim dorongan penetapan kemenangan pada dirinya, meskipun ada suara segnifikan yang masih belum selesai dihitung.

Baca Juga: ARMY Wajib Vote BTS di Ajang American Music Awards (AMAs) 2020, LINK VOTE ADA DI SINI

Diketahui juga bahwa beberapa negara bagian masih menghitung surat suara via pos yang sejak awal telah ditentang oleh Trump karena disebut rawan penipuan.

Trump juga mengklaim juga bahwa jutaan orang telah memilih dirinya dan terdapat sekelompok orang yang berusaha mencabut hak pilih pendukungnya.

“Jutaan dan jutaan orang memilih kami. Dan sekelompok orang sangat menyedihkan, sedang berupaya mencabut hak kelompok orang itu. Dan kami tidak akan membiarkannya,” tutup Trump.***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: RRI Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler