Dunia Bebas Covid-19 Masih Jauh, Ini Tangggapan Bos WHO

3 Februari 2022, 12:50 WIB
Dunia Bebas Covid-19 Masih Jauh, Ini Tangggapan Bos WHO /PIXABAY/rottonara/PIXABAY/rottonara

KENDALKU - Kasus Covid-19 di seluruh negara kembali meningkat.

Hal tersebut membuat Kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus khawatir karena dunia bebas Covid-19 masih sulit dicapai.

Dia mengaku was was dan memperingatkan kepada seluruh negara di dunia bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Fatwa MUI Masih Relevan Terkait Salat Jumat Bisa Diganti dengan Salat Dzuhur

“Virus ini berbahaya dan terus berkembang di depan mata kita sendiri. Masih terlalu dini bagi negara manapun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan," ujar Tedros kepada wartawan, dilansir dari The Straits News.

Komentar ini muncul akibat keputusan Denmark untuk menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan domestik Covid-19, tepatnya pada Selasa lalu.

Bukan hanya Denmark, sejumlah negara lain juga menimbang langkah serupa.

Tindakan demikian disinyalir berdasar pada munculnya kasus varian Omicron yang lebih ringan.

Baca Juga: KEJUTAN! KODE PROMO GRAB FEBRUARI 2022 Diskon Hingga 90 Persen, Cek Di Sini, Syarat dan Ketentuan Berlaku

"Kami prihatin soal narasi yang berlaku di beberapa negara bahwa karena adanya vaksin dan karena penularan Omicron yang tinggi dengan tingkat keparahan lebih rendah, lantas menjadikan pencegahan penularan tidak lagi diperlukan," sebut Tedros.

Artikeln ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Bos WHO Jengkel, Dunia Bebas Covid-19 Masih Jauh

Kepala badan kesehatan PBB menunjukkan, sejak Omicron pertama kali terlihat di Afrika Selatan 10 minggu lalu, hampir 90 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan ke WHO. Jumlah ini bahkan lebih banyak dari pada tahun 2020.

Meskipun varian Covid-19 baru diketahui lebih ringan, dia menekankan bahwa justru sekarang ini WHO mulai melihat peningkatan kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah dunia.

Dalam seminggu terakhir saja, WHO menerima laporan terjadi lebih dari 22 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 60.000 dari seluruh dunia.

Baca Juga: Banyak Pahala Menanti, Berikut Manfaat yang Bisa Kalian Dapatkan Dengan Melakukan Puasa Rajab

Sejak Covid pertama kali muncul di China pada akhir 2019, lebih dari 373 juta kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan kepada WHO dengan 5,7 juta diantaranya merupakan kasus kematian. Belum lagi yang tidak berhasil didata, WHO meyakini jumlah sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

Sementara itu, direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengakui bahwa di beberapa negara dengan sistem kesehatan yang kuat dan cakupan vaksinasi yang luas, masuk akal untuk mulai menghapus beberapa pembatasan terkait Covid-19.

Tetapi negara-negara yang hendak membuka diri secara lebih luas juga perlu memastikan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk sigap bertindak kembali serta mampu mengatur masyarakat dengan cepat jika jumlah kasus melonjak atau varian baru yang lebih berbahaya muncul.

"Kalau buka pintunya cepat, (seharusnya) bisa menutupnya dengan cepat juga," ujar Michael.

Dia juga menghimbau kembali kepada negara-negara tanpa cakupan vaksin tingkat tinggi atau infrastruktur kesehatan yang kuat, supaya tidak secara membabi buta tunduk pada tekanan politik untuk mulai melonggarkan protokol Covid-19 (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/pikiran-rakyat.com).***

Editor: Oriza Shavira A

Tags

Terkini

Terpopuler