Ilmuwan Temukan Bekas Saluran Air Kuno yang Terendam di Bawah Laut

10 September 2021, 09:40 WIB
Ilmuwan Temukan Bekas Saluran Air Kuno yang Terendam di Bawah Laut /Pixabay.com/LoboStudioHamburg /

KENDALKU – Sekelompok ilmuwan yang dipimpin British Antarctic Survey (BAS) menemukan bekas saluran air prasejarah yang terendam dibawah Laut Utara.

Dilansir Kendalku dari Daily Mail, para ilmuwan dan peneliti tersebut menemukan struktur saluran tersebut saat melakukan pemindaian seismik 3D.

Dikabarkan, saluran yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut menyatakan bahwa ratusan kaki dibawah Laut Utara ini memiliki lebar sepuluh kali lebih lebar dari Sungai Thames.

Baca Juga: Astronom Temukan Planet Super Panas Seukuran Jupiter

Para peneliti mengatakan saluran ini adalah sungai glasial yang dulu pernah melintasi Inggris dan Eropa Barat.

Para peneliti menjelaskan bahwa saluran ini disebut dengan saluran lembah, sebuah pahatan berbentuk U yang terbentuk akibat lelehan es.

Lelehan es tersebut mengalir dibawah lapisan es beku luas yang sebelumnya melapisi area yang saat ini merupakan Laut Utara yang berada diantara Skotlandia dan Norwegia.

Para peneliti berharap dengan mempelajari lembah-lembah kuno ini, mereka bisa mengetahui bagaimana lapisan es bereaksi terhadap perubahan iklim yang memanas di zaman dulu.

Baca Juga: Astronot ESA Thomas Pesquet Sukses Menangkap Pemandangan Cahaya Menakjubkan dari Luar Angkasa

Hal tersebut juga untuk memahami bagaimana gletser di Antartika dan Greenland merespon perubahan iklim di masa sekarang.

“Meskipun kami sudah mengetahui tentang adanya saluran glasial besar di Laut Utara beberapa waktu sebelumnya, ini pertama kalinya kami mencitrakan bentang alam dengan skala yang baik di dalamnya”. Kata Kelly Hogan dari BAS.

Hogan menambahkan bahwa fitur ini memberitahu kami bagaimana air bergerak melalui saluran yang ada dibawah es dan bahkan bagaimana es menjadi stagnan kemudian mencari.

Hingga sekarang, sangat sulit untuk mengamati apa yang terjadi di bawah lapisan es besar terutama bagaimana air dan sedimen yang bergerak bisa mempengaruhi aliran es yang merupakan kontrol penting terhadap perilaku es tersebut.

“Hasilnya, dengan menggunakan saluran kuno ini untuk mengetahui bagaimana es merespon perubahan kondisi iklim yang memanas itu sangat relevan dan diwaktu yang tepat”. Kata Hogan.

Penelitian ini juga sebagai sarana pengujian sistem seismik 3D beresolusi tinggi, kemudian data tersebut akan dikumpulkan oleh perusahaan Gardline, sebuah perusahan survei lokasi yang berbasis di Inggris.

Awalnya pemindaian ini ingin digunakan untuk melakukan penilaian bahaya di lokasi tambang pengeboran, namun siapa yang menyangka sistem tersebut justru berhasil memindai struktur saluran air kuno yang ada di Laut Utara.

Teknologi pemindaian ini bekerja dengan menembakkan gelombang suara menuju Bumi dan mengukur bagaimana gelombang tersebut dipantulkan oleh lapisan memiliki sifat akustik yang berbeda-beda.

Kemudian, data yang didapatkan bisa digunakan untuk direkonstruksikan menjadi struktur 3D.

Sistem yang digunakan dalam penelitian ini bisa mencitrakan fitur bawah tanah yang hanya sekecil beberapa meter, bahkan jika struktur tersebut terkubur ratusan meter dibawah lapisan sedimen.

Demikian artikel mengenai Ilmuwan Temukan Bekas Saluran Air Kuno yang Terendam di Bawah Laut.***

Editor: Fahmi Syaiful Akbar

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler