Joe Biden Siapkan Rp 2.600 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi Amerika Serikat

21 Januari 2021, 12:42 WIB
Joe Biden Siapkan Rp 2.600 Triuliun untuk Pemulihan Ekonomi Amerika Serikat /Instagram/@potus

KENDALKU - Joe Biden dan Kamala Harris resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, Rabu 20 Januari 2021 gerak cepat memulihkan negaranya tersebut.

Joe Biden meyiapkan anggaran cukup besar mencapai 1,9 triliun dolar AS atau setara Rp 2.600 triliun untuk pemulihan negara tersebut.

Biden mengharapkan proposalnya lolos dalam forum Kongres dalam beberapa pekan segera setelah menjabat.

Paket senilai 1,9 triliun dolar AS itu termasuk 20 miliar dolar AS (Rp280 triliun) untuk program vaksinasi nasional, pemeriksaan stimulus 1.400 dolar AS (Rp19 juta) dan menaikkan upah minimum menjadi 15 dolar AS per jam (Rp210 ribu).

Baca Juga: Gisel Absen Wajib Lapor ke Polda Metro, Akui Sedang Isolasi Mandiri, Positif Covid-19?

Biden juga berjanji untuk memberikan 100 juta dosis vaksin selama 100 hari pertama pemerintahannya.

"Ini akan menjadi salah satu upaya operasional paling menantang yang pernah kami lakukan sebagai sebuah bangsa," ungkap Biden soal distribusi vaksin.

Selanjutnya, Biden mengungkapkan rencana bantuan Covid-19 akan membantu merangsang pertumbuhan ekonomi AS. Di mana akan ada bantuan cek stimulus senilai 1.400 dolar AS, untuk hibah ke bisnis kecil dan miliaran dolar agar sekolah dibuka kembali.

Biden kembali mengungkapkan bakal mengusulkan rencana pajak baru yang mencakup menaikkan pajak penghasilan badan menjadi 28 persen. Saat ini, tarif pajak perusahaan adalah 21 persen, yang ditetapkan berdasarkan rencana pajak Trump 2017.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 Dibatalkan, Begini Reaksi PSIS Semarang

Di bawah rencana pajaknya, Biden mengatakan tidak seorang pun yang berpenghasilan kurang dari 400.000 dolar AS akan melihat kenaikan pajak mereka, tetapi pajak gaji Jaminan Sosial sebesar 12,4 persen akan dikenakan pada mereka yang berpenghasilan 400.000 dolar AS (Rp5,2 miliar) atau lebih. Tetapi, presiden terpilih ini belum memberikan batas waktu kapan rencana itu akan diluncurkan.

Berikutnya, Biden mengungkapkan, dalam 100 hari pertama pemerintahannya, dia ingin menjadi tuan rumah KTT iklim dunia.

Biden juga berjanji pada hari pertamanya menjabat dia akan mengambil tindakan yang membutuhkan batas polusi metana yang agresif untuk operasi minyak dan gas baru dan yang sudah ada.

Terakhir, Biden mengatakan bahwa dirinya akan mulai membatalkan banyak kebijakan imigrasi pemerintahan Trump pada Hari Pertama.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Dibalik Presiden Jokowi Pilih Komjen Pol Listyo Sigit Jadi Kapolri

Sebelumnya, Biden mengatakan dirinya akan mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertama kepresidenannya untuk membentuk gugus tugas federal untuk menyatukan kembali anak-anak dengan orang tua mereka yang terpisah di perbatasan. Sampai Desember 2020, 628 orang tua yang dipisahkan dari anak-anaknya di perbatasan masih hilang.

Terakhir, Biden juga siap menghentikan seluruh larangan masuk yang diberlakukan untuk warga muslim.***

Editor: Muhammad Nurrozikan

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler