CONTOH Cerpen Hari Pahlawan Nasional 10 November 2022 ke 77, Berikut Teks Naskahnya

- 10 November 2022, 08:18 WIB
Contoh Cerpe  Hari Pahlawan 10 November 2022.
Contoh Cerpe Hari Pahlawan 10 November 2022. /Seputar Lampung

KENDALKU - Contoh cerpen Hari Pahlawan Nasional 10 November 2022 ke 77 ada di sini.

Anda yang sedang bingung mencari contoh cerpen Hari Pahlawan Nasional ke 77 temukan di bawah ini.

Berikut adalah contoh cerpen Hari Pahlawan Nasional karya Nida An Khafiyya Alhadyie dilansir dari laman Smpitnurulishlah.sch.id.

Contoh Cerpen

Aku menyibak kalender, 16 Agustus 2020. Hah, ternyata besok adalah hari yang sangat penting bagi negaraku. 17 Agustus, hari kemerdekaan Republik Indonesia. Bagaimana bisa aku tidak menyadari ini. Huft. Aku berbaring –lagi di atas tempat tidurku. Menatap langit-langit kamar dengan kosong. Aku menerka-nerka tentang apa yang terjadi 75 tahun yang lalu di hari yang sama.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Pahlawan 10 November 2022, Siapkan Foto Terbaik Anda!

Diketiknya naskah proklamasi, kah? Ah tidak, naskah proklamasi diketik pada hari yang sama itu dibacakan. Hmm,16 Agustus 1945? Ah, aku tahu, hari dimana Peristiwa Rengasdengklok terjadi, kan? Sepertinya iya. Entah kenapa, aku mulai membayangkan Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan Hatta, yang diculik oleh sejumlah pemuda –Ck, lagi-lagi aku lupa nama-namanya dan didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Aku ingat sekali saat guru PKN ku mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 03.00. WIB. Tunggu, sekarang jam berapa?

Aku meraba nakas kecil disamping tempat tidurku. Meraih benda canggih yang akhir-akhir ini selalu di genggaman. Handphone. Huh, hari-hari karantina ini dipenuhi dengan pancaran radiasi dari benda yang satu ini. Tapi sayangnya, aku tidak bisa membenci benda ini karena ia juga membantuku untuk online class. Baik, sekarang jam 01.47 WIB.

Masih ada 1 jam lebih sebelum “penculikan” itu dilakukan. Kira-kira apa yang dilakukan golongan muda, ya? Berunding, kah? Sepertinya iya. Ck, mereka sangat hebat. Berani speak up atau menyuarakan pendapat. Bukankah jika tak ada “pergejolakan” dari golongan muda maka tidak ada yang namanya “proklamasi 17 Agustus 1945”?. Maksudku, golongan tua juga sangat berperan dalam peristiwa ini.

Halaman:

Editor: Devana Dea Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah