10 Cerita Anak Islami yang Singkat Pendek Namun Penuh Pesan Moral dan Kebaikan

- 23 September 2022, 18:05 WIB
10 Cerita Anak Islami yang Singkat Pendek Namun Penuh Pesan Moral dan Kebaikan
10 Cerita Anak Islami yang Singkat Pendek Namun Penuh Pesan Moral dan Kebaikan /Freepik

KENDALKU - Kumpulan cerita anak Islami yang penuh dengan pesan moral dan nilai-nilai Islam ini dapat membantu mengajarkan anak tentang kehidupan.

Salah satu aktivitas menyenangkan yang dapat membangun hubungan orang tua dan anak adalah dengan melakukan kegiatan bercerita atau mendongeng.

Kegiatan ini tidak hanya membantu bonding antara anak dan orang tua saja, tetapi juga dapat membantu memberikan pemahaman ke anak tentang nilai-nilai kehidupan dan pesan moral lainnya. Salah satunya adalah cerita anak islami.

Cerita anak islami atau dongeng anak tentang Islam akan membantu mengajarkan anak tentang nilai-nilai dan budaya Islam yang perlu diamalkan.

Baca Juga: Inspirasi Nama Bayi Laki-laki Islami, Modern, Unik dan Estetik 2022

Untuk selengkapnya, yuk simak kumpulan cerita anak islami pendek berikut ini!

Berikut adalah kumpulan cerita anak islami yang dapat memberikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai Islami pada buah hati.

1. Orang Tua yang Sabar

Suatu hari seorang penduduk desa yang sedang melewati sebuah gunung bertemu dengan seorang laki-laki tua yang buta dan menderita berbagai penyakit di sekujur tubuhnya.

Orang tua tersebut terlihat sedang berada dalam posisi duduk sambil mengucap “Segala puji bagi Allah, Yang telah membuatku aman dari penyakit yang Dia telah uji banyak di antara ciptaan-Nya; dan Dia memang lebih memilihku daripada banyak di antara mereka yang Dia ciptakan.”

Baca Juga: Inspirasi Nama Bayi Perempuan Islami, Modern, Jawa, Hingga Unik

Penduduk desa tersebut kemudian berseru “Dari mana Anda diselamatkan? Demi Allah, saya pikir Anda telah menderita setiap jenis penyakit!”

Orang tua itu kemudian mengangkat kepalanya dan berkata “Bukankah aku masih memiliki lidah untuk mengucapkan Keesaan-Nya, dan dengannya aku dapat mengingat-Nya setiap saat?

Dan tidakkah aku masih memiliki hati yang dengannya aku dapat mengenal-Nya?”

Jawaban orang tua itu cukup untuk membuat penduduk desa bertaubat kepada Allah SWT atas dosa-dosanya dan meminta ampunan Nya.

2. Fitnah dan Keledai Mati

Suatu hari ada dua orang yang sedang mengomel tentang seseorang yang telah melakukan perzinahan.

Nabi Muhammad SAW ternyata mendengar percakapan mereka, namun beliau terus berjalan dengan tenang.

Beberapa waktu kemudian, dua orang tadi menemukan bangkai seekor keledai dengan kaki yang berserakan.

Rasullah SAW kemudian berkata kepada mereka “Pergi dan makanlah daging keledai yang mati ini.”

“Bagaimana daging keledai yang mati bisa dimakan?” jawab mereka.

Lalu Rasullah SAW kembali berkata, “Anda menghina saudaramu, yang lebih buruk daripada memakan daging keledai yang mati.”

Peristiwa ini diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Dari peristiwa ini kita dapat mengetahui bahwa fitnah memiliki efek yang lebih buruk daripada memakan daging hewan busuk yang sudah mati.

3. Kekuatan Istigfar

Suatu hari Imam Ahmed bin Hanbal, seorang ulama Islam yang terkenal dan seorang teolog terkenal, sedang bepergian dan mampir ke sebuah kota untuk salat.

Setelah salah, dia memutuskan untuk bermalam di halaman masjid karena tidak mengenal siapa pun di kota itu.

Akan tetapi, seorang penjaga masjid yang tidak mengenali dirinya menolak untuk menginzinkannya tinggal di masjid dan menyeret Imam Ahmed untuk keluar dari masjid.

Melihat hal ini, seorang tukang roti merasa kasihan dengan Imam Ahmed dan menawarkan dirinya untuk menjadi tuan rumah Imam Ahmed malam itu.

Selama tinggal dengan tukang roti, Imam Ahmed mengamati tukang roti yang terus melafalkan Istigfar.

Imam Ahmed kemudian bertanya pada tukang roti apakah mengucapkan Istigfar secara terus-menerus berpengaruh dengan hidupnya.

Tukang roti menjawab dengan memberi tahu Imam Ahmed bahwa Allah telah menerima semua permohonannya, kecuali satu, yaitu memberinya hak istimewa untuk bertemu dengan ulama terkenal Imam Ahmed bin Hanbal.

Mengetahui hal ini, Imam Ahmed kemudian berkata bahwa Allah SWT tidak hanya mendengarkan doa tukang roti tetapi juga telah membawa dirinya ke depan pintu rumah sang tukang roti.

4. Kisah Tukang Kayu

Seorang tukang kayu yang sangat terampil telah menjadi tua dan siap untuk pensiun.

Dia kemudian memberitahu bos kontraktor tentang rencananya untuk meninggalkan bisnis pembangunan rumah dan ingin menjalani kehidupan yang lebih santai.

Bos kontraktor tersebut menyesal melihat pekerjanya yang baik pergi dan bertanya apakah dia dapat membangun satu rumah lagi sebagai bantuan pribadi.

Tukang kayu tersebut menyetujuinya, namun dia memastikan bahwa ini akan menjadi proyek terakhirnya.

Karena ingin segera pensiun, tukang kayu tersebut tidak terlalu memerhatikan pembangunan proyek terakhirnya karena hatinya sudah tidak ada dalam pekerjaan.

Dia melakukan pekerjaan dengan buruk dan hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Hal ini sangat disayangkan untuk mengakhiri kariernya.

Setelah pekerjaan selesai, tukang kayu menelepon bosnya dan menunjukkan hasil rumahnya.

Bos tersebut kemudian menyerahkan beberapa kertas dan kunci pintu pada tukang kayu sambil berkata, “Ini rumahmu, hadiahku untukmu.”

Tukang kayu itu sontak kaget saat mengetahui bahwa dia sedang membangun rumahnya sendiri.

Jika dia tahu itu akan menjadi rumahnya, dia akan membuatnya menjadi lebih baik daripada rumah lain yang pernah dia bangun.

Cerita tentang tukang kayu ini sama halnya seperti kita sebagai umat manusia.

Apabila Anda menginginkan membangun rumah yang bagus di surga, maka Anda perlu menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

5. Jangan Terlalu Cepat Menilai

Suatu hari seorang anak laki-laki berusia 24 tahun yang melihat keluar jendela kereta berteriak “Ayah, lihat pohon-pohon di belakang kita!”

Ayahnya pun tersenyum, namun pasangan yang duduk di dekatnya memandangi perilaku kekanak-kanakan laki-laki berusia 24 tahun itu dengan kasihan.

Anak laki-laki tersebut kembali berseru, “Ayah, lihat awan mengalir bersama kita!”

Pasangan itu kemudian tidak bisa menahan diri dan berkata kepada ayah anak tersebut “Mengapa Anda tidak membawa putra Anda ke dokter yang baik?”

Sang ayah tersenyum dan berkata, “Saya melakukannya dan kami baru saja pulang dari rumah sakit, putra saya buta sejak lahir dan dia baru saja mendapatkan matanya hari ini.”

Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah jangan terlalu cepat berprasangka atau menilai sesuatu apabila Anda tidak mengetahui kenyataan dibaliknya.

6. Kisah Raja dan Menteri dengan Tiga Tas

Suatu ketika, seorang raja memanggil tiga menterinya dan memberikan mereka masing-masing satu buah tas.

Raja kemudian menyuruh para menteri tersebut untuk berkeliling dan mengisi setiap tas dengan buah-buahan.

Menteri pertama menanggapi perintah raja dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras untuk mengumpulkan buah-buahan terbaik yang bisa ditemukan.

Sedangkan menteri kedua menerima perintah raja dengan ringan mengisi tasnya dengan campuran buah-buahan yang baik dan yang busuk.

Namun, menteri ketiga malah melakukan sebaliknya. Dia mengisi tas hanya dengan daun kering dan kotoran.

Hal ini dilakukan menteri ketiga dengan tujuan ingin membodohi raja dengan hanya memberi kesan bahwa dia telah melakukan tugasnya.

Setelah mengisi penuh tas mereka, ketiga menteri akhirnya kembali ke istana raja.

Kemudian tanpa menanyakan apa yang mereka telah kumpulkan, raja memerintahkan agar para menteri dikirim ke penjara secara terpisah selama tiga bulan.

Makanan yang dapat mereka makan hanyalah apa yang mereka masing-masing kumpulkan dalam tas sebelumnya.

Dari cerita ini kita dapat mengambil pesan moral bahwa setiap manusia sama halnya seperti para menteri, sudah diberikan sebuah buku yang perlu kita isi dengan perbuatan baik untuk digunakan di akhirat.

Bagaimana kita menghadapi kehidupan di akhirat akan bergantung dengan apa yang telah kita kumpulkan selama hidup di dunia, apakah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah SWT.

7. Kisah Jazan

Suatu hari Abdullah bin Mas’ud sedang melewati suatu daerah di kota Qufa.

Di sana, sekelompok orang yang sedang melakukan kesalahan tengah berpesta bersama.

Mereka sedang bersenang-senang meminum wine dengan seorang penyanyi bernama Jazan yang sedang menghibur mereka dengan lagu-lagu.

Jazan memiliki suara yang indah, sampai Abdullah bin Mas’ud takjub ketika mendengar suaranya saat lewat.

Abdullah kemudian berkata, “Suaranya sangat indah. Alangkah indahnya jika dia menggunakan suara itu untuk membaca Al-Qur’an!”

Setelah mengatakan hal tersebut, Abdullah menutupi kepalanya dengan kain dan meninggalkan tempat itu.

Jazan yang melihat Abdullah pergi kemudian bertanya, “Siapa orang itu dan apa yang dia katakan?”.

Orang-orang di sana menjawab, “Dia adalah Abdullah bin Mas’ud, sahabat Nabi Muhammad SAW.

Dia berkata bahwa suaramu sangat indah. Alangkah indahnya jika Anda menggunakan suara Anda untuk melafalkan Qur’an! “

Jazan sontak terkejut, dia membuang alat musiknya dan berlari ke arah Abdullah bin Mas’ud.

Mereka kemudian berpelukan dan saling menitikkan air mata. Abdullah bin Mas’ud bertanya kepadanya, “Mengapa saya tidak harus mencintai orang yang mencintai Allah?”.

Setelah itu Jazan akhirnya bertobat kepada Allah SWT dan tinggal di perusahaan Abdullah bin Mas’ud untuk belajar Qur’an dan ajaran Islam lainnya sampai akhirnya Jazan menjadi salah satu ulama besar di masanya.

8. Raja dan Orang Miskin

Suatu hari, seorang raja memutuskan untuk berkeliling negaranya. Setiap dia melewati tempat yang berbeda, semua orang akan bergegas menemuinya.

Namun, ketika raja melewati suatu tempat, dia melihat seorang laki-laki tua yang malang. Laki-laki tersebut tidak memerhatikan kedatangan raja dan tetap sibuk dengan aktivitasnya.

Raja kemudian mendatangi laki-laki itu dan bertanya mengapa dia tidak bergabung dengan orang-orang untuk menemuinya.

Laki-laki tua itu menjawab, “Sebelum Anda, ada raja lain yang pernah melewati tempat ini. Semua orang berkumpul untuk melihatnya juga.

Tapi, beberapa hari kemudian dia meninggal dan dimakamkan di suatu tempat di dekatnya. Seorang pria malang juga meninggal selama waktu itu dan dimakamkan di dekat kuburan raja.”

“Setelah beberapa waktu, banjir besar melanda daerah itu menyebabkan kuburan-kuburan itu terbalik. Akibatnya, tulang-tulang orang malang itu bercampur dengan tulang-tulang raja. Kami tidak bisa membedakan antara mereka lebih lama lagi.

Setelah melihat ini, tidak masalah lagi bagiku siapa raja dan siapa pengemis. Ujung-ujungnya, rumah kita juga akan sama saja. “, sambung laki-laki tua itu.

Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah ketika kita meninggal, kita semua akan terlihat sama di mata Allah SWT tanpa jabatan, harta, atau segala hal lainnya yang kita miliki di dunia.

9. Pelajaran Tentang Kehidupan

Suatu hari, seorang pria yang memiliki 4 putra, menginginkan anak-anaknya belajar untuk tidak menilai segala sesuatu terlalu cepat.

Pria ini kemudian mengirim masing-masing anaknya untuk pergi melihat pon pir yang jaraknya sangat jauh.

Putra pertama pergi di musim dingin, putra kedua di musim semi, putra ketiga di musim panas, dan putra yang terakhir di musim gugur.

Setelah selesai mengamati pohon pir, keempat putranya akhirnya kembali.

Pria ini kemudian meminta mereka untuk menggambarkan apa yang telah mereka lihat dari pohon pir tersebut.

Putra pertama menjelaskan bahwa pohon itu jelek dan bengkok. Putra kedua berkata, “Tidak, pohon pir itu ditutupi dengan tunas hijau yang menjanjikan.

” Putra ketika tidak setuju dan berkata, “Pohon itu memiliki bunga yang berbau harum dan terlihat indah.”

Putra bungsu pun tidak setuju dengan mereka semua dan berkata, “Pohon itu memiliki banyak buah yang matang dan penuh dengan kehidupan.”

Pria itu kemudian menjelaskan kepada keempat putranya bahwa apa yang mereka katakan itu semua benar, namun yang mereka lihat hanyalah satu musim dalam kehidupan pohon pir itu.

Dia mengatakan bahwa esensi dari siapa mereka dan kesenangan, kegembiraan, serta cinta yang datang dari kehidupan hanya dapat diukur pada akhirnya ketika semua musim telah habis.

Apabila Anda menyerah saat musim dingin, Anda akan kehilangan tunas yang menjanjikan di musim semi, keindahan di musim panas, dan buah yang matang di musim gugur.

Jangan menilai hidup hanya dari satu musim yang terlihat sulit.

Anda perlu melalui masa-masa sulit dan hal yang lebih baik pasti akan datang suatu saat nanti.

10. Kebaikan yang Dihadiahi Mutiara Indah

Dalam sebuah keluarga, terdapat seorang ayah yang sakit dengan 4 orang anaknya.

Faiz, sang anak bungsu selalu merawat ayahnya yang sedang sakit itu dengan telaten, tulus, dan ikhlas.

Sementara itu, ketiga anaknya tidak mau merawat sang ayah. Hingga suatu waktu, ayahnya meninggal, Faiz sangat bersedih.

Ketiga saudara lainnya justru mengambil semua harta ayahnya dan pergi meninggalkan Faiz seorang diri.

Beberapa tahun kemudian, Fariz mimpi bertemu dengan ayahnya.

Di dalam mimpi tersebut, sang ayah menyuruhnya pergi ke suatu tempat untuk mengambil uang seratus dinar.

Faiz mengabaikan mimpi tersebut, tapi ia terus memimpikan hal tersebut selama 3 hari berturut-turut.

Akhirnya, Faiz pun pergi ke tempat tersebut, dan benar saja di sana Faiz menemukan uang seratus dinar.

Tapi, Faiz hanya mengambil satu dinar saja karena merasa tidak membutuhkan uang sebanyak itu.

Dengan perasaan hati yang senang, Faiz pergi ke pasar untuk membeli 2 ekor ikan.

Sesampainya di rumah, istrinya segera membersihkan ikan tersebut.

Istri Faiz begitu terkejut saat membelah perut ikan, ia menemukan dua buah mutiara yang paling indah di dunia.

Itu dia Anda kumpulan cerita anak islami yang dapat membantu anak-anak lebih memahami nilai-nilai tentang Islam dan kebaikan.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x