Dia menegaskan, dengan Chrome OS, pengguna harus memiliki koneksi internet yang stabil agar bisa membuka semua aplikasi yang ada.
Selain itu, Chrome OS dengan spesifikasi yang minim juga sudah bisa menjalankan beragam aplikasi dengan sangat mulus.
Dia mengataan bahwa dengan RAM 4 GB ia rasa sudah sangat cukup untuk sedekdar menjalankan Chrome OS di laptop merah putih.
Kendati demikian, David GadgetIn mengungkapkan sejumlah kelemahan dari Chrome OS yang tak bisa disamakan dengan sistem operasi Windows.
Misalnya, kata dia, Chrome OS tak bisa dipakai untuk menjalankan aplikasi desain grafis seperti Adobe Illustrator, Photosop, CorelDraw dan lain sebagainya.
Hal itu dikarenakan Chrome OS merupakan sistem operasi yang ditujukan kepada pelajar untuk menunjang pembelajaran secara daring.
David mengatakan bahwa jika di luar negeri, penjualan laptop dengan Chrome OS meningkat drastis selama pandemi Covid-19.
Jika dibandingkan dengan laptop dengan spesifikasi yang sepadan di luar negeri, harga yang bisa didapatkan bisa jauh lebih murah.
Misalnya dengan merk Lenovo dengan spesifikasi yang sama dengan laptop merah putih bisa diperoleh dengan harga Rp 4-5 jutaan.
Namun, jika dilihat dengan produsen di Indonesia, ada vendor Axioo dan Advan yang menawarkan laptop dengan spesifikasi yang sepadan dengan harga Rp5,8 sampai Rp6,2 juta.